TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari pertama kerjanya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia, Marsekal Hadi Tjahjanto mendapat kunjungan dari Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian. Dalam kunjungan tersebut, Tito meminta maaf karena tidak dapat hadir saat pelantikan. "Saya harus menghadiri acara di Malaysia," ujar Tito di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 11 Desember 2017.
Tito mendapatkan penghargaan dari Kepolisian Kerajaan Malaysia pada Ahad, 10 Desember 2017. Karena itu, dia tidak dapat menghadiri pelantikan Hadi. "Jadi baru tadi malam kami kembali ke Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Alasan Jokowi Pilih Hadi Tjahjanto sebagai Calon Panglima TNI
Hadi menyambut kedatangan Tito bersama segenap jajaran Polri. Hadi juga mengajak Tito menikmati kopi sambil berdiplomasi santai. "Bisa ngopi di darat, laut, dan udara," kata Hadi.
Pertemuan dengan Tito merupakan hal yang diidamkan Hadi. Dia pun berterima kasih atas kedatangan dan ucapan selamat dari Tito. "Ini akan mempererat silaturahmi di antara kita. Kuncinya, koordinasi dan komunikasi," ucapnya.
Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI pada Sabtu, 9 Desember 2017. Ia menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo, yang akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018.
Sebelum dilantik sebagai Panglima TNI dengan Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 2017, Hadi telah menempati sejumlah posisi penting. Salah satunya, ia sempat menjadi Sekretaris Militer Presiden Jokowi selama setahun.
Baca juga: Hadi Tjahjanto Telah Menyiapkan Tiga Calon KASAU
Setelah itu, ia menjadi Inspektur Jenderal di Kementerian Pertahanan. Tak lama kemudian, Hadi diangkat Presiden menjadi Kepala Staf TNI AU.
Hadi Tjahjanto merupakan Panglima TNI kedua yang berasal dari Angkatan Udara. Sebelum Hadi, Djoko Suyanto pernah menjabat sebagai Panglima TNI pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.