TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo tidak akan melantik 85 perwira tinggi dan menengah yang namanya baru saja dimutasi. "Tujuannya agar Pak Hadi bisa mengevaluasi lagi," katanya, Kamis, 7 Desember 2017.
Gatot sebelumnya merotasi 85 perwira tinggi dan menengah di lingkungan TNI seperti tertuang dalam surat keputusan tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan Mabes TNI.
Walaupun saat ini dia masih menjabat secara resmi sebagai Panglima TNI, Gatot menuturkan, jika dia melantik para perwira saat ini, hal tersebut tidak etis. "Tidak melanggar hukum, tapi etika," ucap Gatot.
Baca juga: Pamit Menjelang Pensiun, Gatot Nurmantyo Diarak Prajurit Kopassus
Gatot mengatakan rapat rotasi 85 prajurit itu dilakukan pada 30 November 2017. Kemudian disahkan pada 4 Desember 2017 dalam rapat Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi. Surat tersebut juga ditandatangani oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Laut, Udara. "Juga Wakabin, Wagub Lemhanas, Sekretaris Menkopolhukam, Irjen TNI, dan Kepala Bin paraf, jadi semua sah," ujar dia.
Jenderal Gatot Nurmantyo mengeluarkan surat keputusan tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan Mabes TNI. Surat dengan nomor Kep/982/XII/2017 itu menetapkan 85 perwira yang dihentikan, dimutasi, dan diangkat. Rinciannya adalah 46 perwira di TNI Angkatan Darat, 28 perwira di Angkatan Laut, dan 11 perwira di Angkatan Udara.
English version: Gatot Nurmantyo Wary of New TNI Chief in Upcoming Political Year
Gatot Nurmantyo mengaku sebelum 4 Desember 2017, dia tidak mengetahui sama sekali tentang nama jenderal yang ditunjuk Presiden untuk menggantikannya. "Saya sama sekali tidak tahu, saya tahunya setelah ditelepon oleh Mensesneg, setelah beliau menyerahkan surat ke DPR," tuturnya.
Baca juga: Langkah Gatot Nurmantyo Mutasi 85 Perwira Tinggi Dinilai Tak Etis
Setelah surat dari Presiden itu sampai ke DPR, Gatot Nurmantyo langsung menghadap dan meminta Presiden Jokowi untuk segera melakukan pelantikan pada panglima baru. "Sehingga tidak ada nuansa pergantian," katanya.
Infografis: Gatot Nurmantyo dan Panglima TNI Sebelumnya Sejak Reformasi