TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo belum dapat memastikan apakah dia akan terjun ke politik setelah meletakkan jabatannya. Dia masih memikirkan tanggung jawabnya sebagai prajurit TNI hingga 30 Maret 2017.
"Kata siapa (terjun ke politik) asyik?" kata Gatot menjawab pertanyaan apakah dia akan terjun ke politik setelah pensiun, Kamis, 7 Desember 2017.
Baca juga: Panglima Diganti, CSIS: Gatot Nurmantyo Sulit Jaga Elektabilitas
Presiden Joko Widodo telah menunjuk KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi calon Panglima TNI menggantikan Gatot, yang bakal pensiun Maret 2018. Surat penunjukan itu disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin lalu. Kemarin, DPR pun telah meloloskan Hadi dalam uji kelayakan dan kepatutan.
Hari ini Gatot berkunjung ke Kopassus untuk berpamitan. Dia juga akan berkeliling ke satuan TNI satuan TNI lainnya di seluruh Indonesia.
Setelah resmi pensiun nanti, Gatot menuturkan ingin mengasuh cucunya. Menurutnya, hal tersebut merupakan tindak balas budi pada anak-anaknya yang saat masih kecil selalu dia tinggal untuk bertugas. "Saya mau membalas kepada dua cucu saya," ucap dia.
Namun, Gatot bersedia dan siap jika ada panggilan negara ketika dia pensiun. "Pengabdian apapun ketika negara memanggil, saya siap," tuturnya.
Nama Gatot Nurmantyo masuk dalam radar calon presiden alternatif menjelang Pemilihan Umum 2019 dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting pada Mei lalu. Direktur Eksekutif Saiful SMRC Djayadi Hanan menyatakan elektabilitas Gatot masih di bawah 2 persen jauh di bawah Jokowi dan Prabowo Subianto.
AHMAD FAIZ