TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengantar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI di Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu, 6 Desember 2017.
"Saya mengantarkan Marsekal Hadi sebagai tanda bahwa KASAD, KASAL, dan KSAU siap dipimpin beliau," kata Gatot Nurmantyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 6 Desember 2017.
Baca: Begini Mekanisme Uji Kelayakan dan Kepatutan untuk Hadi Tjahjanto
English version: Gatot Nurmantyo Wary of New TNI Chief in Upcoming Political Year
Pantauan Tempo, Marsekal Hadi Tjahjanto diantar puluhan anggota pasukan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Mereka tiba di DPR pukul 09.20. Mereka tampak semringah memakai baju seragam kebesaran masing-masing.
Presiden Joko Widodo resmi mengajukan nama KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo, yang akan pensiun per 1 April 2017.
Penggantian Panglima TNI akan ditempuh melalui pertimbangan dan persetujuan DPR. Kandidat Panglima TNI, sesuai dengan tradisinya, disyaratkan harus berpangkat bintang empat dan pernah menjabat kepala staf angkatan. "Marsekal Hadi merupakan pilihan tepat yang diajukan Presiden Joko Widodo," ucap Gatot.
Baca: Golkar Tak Permasalahkan Kedekatan Hadi Tjahjanto dengan Jokowi
Sebelumnya, koalisi sipil mendesak Jokowi segera menentukan nama calon Panglima TNI pengganti Gatot Nurmantyo yang akan pensiun. Mereka juga mendesak Jokowi menerapkan sistem rotasi dalam pemilihan Panglima TNI. Nama KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto pun diusulkan banyak pihak untuk menggantikan Gatot.