TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, memprioritaskan pendistribusian logistik kepada para korban tanah longsor dan banjir yang mengungsi. “Supaya bisa makan dan ini untuk jangka pendek sebelum upaya penanganan yang lain," kata Bupati Pacitan Indartato, Rabu, 29 November 2017.
Menurut dia, sekitar 4.200 warga mengungsi di sejumlah lokasi lebih aman, seperti masjid dan balai desa. Mereka merupakan warga 13 desa di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Pacitan (Desa Sirnoboyo, Sukoharjo, Kayen, Kembang, Ploso, Arjowinangun, dan Sidoharjo), Kecamatan Kebonagung (Desa Purworejo, Banjarejo, dan Kebonagung), serta Kecamatan Arjosari (Desa Pagutan, Jatimalang, dan Arjosari). Selain itu, sebagian warga Kecamatan Ngadirojo ikut mengungsi akibat bencana serupa.
Baca juga: Banjir Pacitan Disertai Longsor, 5 Orang Hilang
Selain memprioritaskan distribusi logistik, ucap Indartato, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pencarian korban yang hilang tertimbun longsor. Sesuai dengan informasi yang diterima Indartato, jumlah warga yang belum ditemukan sebanyak tiga.
“Kalau ada yang menyatakan korban lebih dari itu, saya belum mendapat informasinya," ujarnya kepada Tempo.
Untuk menanggulangi bencana yang terjadi di Pacitan, tutur Indartato, tim BPBD Provinsi Jawa Timur, Basarnas, dan sejumlah pihak dari luar daerah ikut membantu. Namun sejumlah tim belum bisa menjangkau Pacitan lantaran jalur Ponorogo-Pacitan di Kecamatan Slahung tertutup longsor. “Hari ini (tim BPBD Provinsi Jawa Timur) ke sini untuk membantu," kata Indartato.
Proses evakuasi timbunan material longsor di jalur Ponorogo-Pacitan itu mulai dijalankan pagi ini. Alat berat dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Madiun Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur diterjunkan ke lokasi bencana.
Baca juga: Ombak Pancer Door Pacitan Yang Unik
Selain tertutup longsor, jalur menuju Pacitan dari Wonogiri, Jawa Tengah, tidak bisa dilalui akibat banjir. Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Madiun Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur Marijatoel Kittijah menyatakan genangan air menutup akses lalu lintas setinggi 1,5 meter. “Belum bisa dilewati,” ucapnya.