TEMPO.CO, Pacitan - Ratusan warga yang mengungsi akibat banjir Pacitan di Kecamatan Kebonagung dan Kecamatan Pacitan, Jawa Timur mulai kembali ke rumahnya, Sabtu siang, 8 Desember 2018. “Siang ini sudah banyak yang kembali ke rumah karena sudah tidak hujan,’’ kata Bupati Pacitan Indartato saat dihubungi melalui ponselnya, Sabtu siang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, penduduk yang mengungsi sebanyak 236 jiwa. Mereka mencari tempat yang lebih aman dari terjangan air bah dari Kali Jelok yang merendam tiga wilayah desa di Kecamatan Kebonagung, yaitu Purwoasri, Sidomulyo, dan Kayen. Selain itu, wilayah Desa Sirnoboyo di Kecamatan Pacitan.
Baca: Banjir dan Longsor Terjang Pacitan, Satu ...
Indartato menjelaskan penyebab banjir itu karena derasnya hujan yang terjadi pada Jumat sore hingga Sabtu dini hari. Debit air di Kali Jelok, anakan Kali Grindulu yang bermuara di Pantai Pancer Door meningkat drastis dengan arus yang kencang. Akibatnya, tanggul kali di wilayah Dusun Jarum, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan ambrol. Air bah meluber hingga menggenangi permukiman dan jalan.
Tanah longsor yang terjadi pada saat bersamaan dengan banjir mengakibatkan empat korban tewas. Mereka tertimbun material longsor yang amblas dan menimpa rumah di Dusun Jambu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung.
Baca: Banjir Pacitan, Korban Meninggal Bertambah ...
“Pembenahan tanggul yang jebol akan segera dikoordinasikan dengan dinas terkait. Prioritas utama kami penyelamatan manusianya dulu,’’ ujar Indartato.
Jenazah korban dievakuasi personel gabungan BPBD, Badan SAR Trenggalek, dan TNI Angkatan Darat, Sabtu pagi. Tiga dari empat korban ditemukan di satu titik, yaitu sebuah kamar. Sedangkan, seorang korban lainnya diangkat dari timbunan tanah di ruang tamu sebuah rumah yang tertimpa longsor. Pencarian korban dengan cara manual dan menerjunkan satu unit ekskavator.
Sabtu Sekitar pukul 08.15, tiga korban perempuan ditemukan. Dua jenazah di antaranya diketahui sedang bergendongan. “Satu korban diketahui sudah lumpuh. Mungkin digendong saat hendak menyelamatkan diri,’’ ujar Panji Sukarno, anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD Pacitan. Pencarian korban banjir Pacitan dilakukan dengan cara manual dan menerjunkan satu unit ekskavator.