Jakarta-Sarwono Kusumaatmadja mengusulkan agar Partai Golkar melakukan langkah-langkah yang lebih fundamental setelah Setya Novanto, ketua umum partai, ditahan KPK terkait kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
"Saya rasa Golkar sendiri harus ada suatu keinginan yang kuat tidak hanya mengubah-ubah posisi struktur, tapi harus melakukan langkah-langkah yang lebih fundamental dari itu," kata Sarwono, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan (DPP) Partai Golkar periode 1983-1988.
Baca juga: Keprihatinan Pendahulu Golkar: Organisasi Hanya Jadi Kendaraan
Pernyataan Sarwono Kusumaatmadja disampaikan pada diskusi yang diadakan Para Syndicate dengan tema "2019 Pasca-SetNov: Kontestasi Ketum Golkar dan Reposisi Pimpinan DPR," di Jakarta, pada Jumat 24 November 2017.
Menurut Sarwono, tuntutan diadakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar merupakan hal yang wajar. Karena forum tersebut adalah proses di dalam organisasi ketika terjadi masalah besar.
Menurut Sarwono, sosok pengganti Setya Novanto seharus dipilih melalui forum yang memang tugasnya memilih. "Di dalam AD/ART Golkar semuanya ada, enggak susah kok,” katanya.
Di dalam AD/ART Golkar, usul untuk mengadakan Munaslub harus didukung oleh minimal dua pertiga dewan pimpinan daerah tingkat I (DPD I) atau provinsi.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan sudah ada 20 lebih DPD I seluruh Indonesia yang menginginkan perubahan di Partai Golkar.
"Sampai hari ini sih sampai angka 20 lebih yaa, tapi untuk dua per tiga belum lah. Insya Allah dalam waktu dekat semua akan mendukung," kata Dedi kepada wartawan setelah acara diskusi yang diadakan Para Syndicate itu.
Menurut Dedi, intinya bukan persoalan Munaslub Golkar, dia berpendapat seluruh DPD I ini menginginkan perubahan untuk menyelamatkan partai Golkar.
Dedi juga berujar, bahwa mungkin pertemuan DPP dan DPD tingkat I yang diadakan Sabtu, 25 November 2017 di Hotel Sultan, Jakarta akan membahas perubahan Partai Golkar.
Simak juga: Curhat Pinisepuh Soal Golkar yang Kini Jadi Partai Gizi
"Saya sudah mendapat undangannya", ujarnya.
Ketika wartawan bertanya DPD I Golkar mana saja yang mendukung perubahan, Dedi berujar: "Kalau itu tidak bisa disebutkan DPD I mana sajanya, yang pasti sudah ada 20."
MOH KHORY ALFARIZI