Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PVMBG Akan Evaluasi Status Gunung Agung di Bali

image-gnews
Umat Hindu membawa sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di tengah situasi aktifitas Gunung Agung pada level siaga di Pura Besakih, Karangasem, Bali, 1 November 2017. ANTARA FOTO
Umat Hindu membawa sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di tengah situasi aktifitas Gunung Agung pada level siaga di Pura Besakih, Karangasem, Bali, 1 November 2017. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika mengatakan masih menunggu sepekan ini untuk melakukan evaluasi status aktivitas Gunung Agung di Bali. “Kami masih menunggu beberapa hari lagi untuk evaluasi tingkat kegiatannya. Mungkin turun kalau tidak ada perubahan kenaikan aktivitas lagi,” katanya di Bandung, Rabu, 15 November 2017.

Gede mengatakan selama sepekan ini aktivitas kegempaan Gunung Agung cenderung terus turun. Kecenderungan penurunan terjadi setelah terjadi gempa di Karangasem pada 9 November 2017. “Gunung Agung sampai hari ini kelihatannya dari segi jumlah gempa menurun, sejak statusnya awas ke siaga itu menurun, kemudian setelah gempa 5 skala Richter (SR) itu naik sedikit selama 6 jam, terus turun lagi, datar lagi seperti sekarang ini,” ucapnya.

Baca juga: PVMBG: Gempa 5 SR di Karangasem Terkait Gunung Agung

Menurut Gede, mayoritas gempa yang terekam peralatan pengamatan aktivitas kegempaan Gunung Agung milik lembaganya adalah gempa tektonik lokal. Lokasinya berada di seputaran celah antara Gunung Agung dan Gunung Batur, di arah barat puncak Gunung Agung. “Gempa yang kami rekam itu gempa-tempa tektonik lokal semua. Kemudian ada juga beberapa gempa vulkanik, tapi keberadaan gempa tektonik lokal ini berada di celah antara Gunung Batur dan Gunung Agung.”

Gede mengatakan terjadi dua kali gempa dengan kekuatan relatif besar. Pertama berkekuatan 4,2 SR pada 26 September 2017, lalu gempa berkekuatan 5 SR, yang kemudian dikoreksi BMKG menjadi 4,8 skala Richter, pada 9 November 2017. “Mungkin gempa-gempa sebelumnya itu sebagai fore-shock, atau gempa rintisan dan gempa 5 skala Richter ini kemungkinan gempa utamanya. Kalau bukan, ini berarti masih fore-shock juga, tapi mudah-mudahan tidak. Kita masih anggap gempa 5 SR ini sebagai gempa yang paling besar,” kata Gede.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gede menduga turunnya jumlah gempa yang terekam di Gunung Agung itu akibat munculnya gempa utama tersebut. Sumber gempa diduga berasal dari aktivitas zona lemah atau sesar di lokasi tersebut. “Selama ini sumber gempa bukan berada di bawah Gunung Agung, nyamping di antara Gunung Batur dan Gunung Agung,” ujarnya. “Untuk Gunung Agung, kita masih menunggu. Bisa saja terjadi migrasi sumber gempa ke bawah Gunung Agung. Tapi belum kita lihat itu.”

Baca juga: Pengungsi Gunung Agung Rayakan Galungan di Pengungsian

Pemantauan deformasi atau perubahan bentuk Gunung Agung menggunakan peralatan tilt-meter yang dipasang PVMBG di Besakih juga mencatat perubahan signifikan setelah gempa Karangasem 5 SR tersebut. “Awalnya naik terus. Begitu gempa 5 SR itu muncul, rekamannya terlihat mulai stabil lagi. Jadi kemungkinan gempa 5 SR ini dianggap sebagai precursor (tanda-tanda awal) berupa kenaikan tilt-meter itu,” tutur Gede.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Banyak Alasan Gunung Agung Menarik untuk Dikunjungi

16 hari lalu

Seorang turis asal Rusia berpose saat seorang temannya memoto dirinya dengan latar Gunung Agung yang tengah bererupsi di Kabupaten Karangasem, Bali, 30 November 2017. REUTERS
Banyak Alasan Gunung Agung Menarik untuk Dikunjungi

Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Bali yang disakralkan umat Hindu, selain itu gunung berstatus aktif ini punya beragam daya tarik wisata.


Lereng Gunung Agung Kebakaran, Berikut Kejadian Serupa Sejak 2011

16 hari lalu

Sejumlah titik api menyala saat terjadinya kebakaran lereng Gunung Agung yang terlihat dari kawasan Kubu, Karangasem, Bali, Kamis, 28 September 2023. Kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di sejumlah titik di lereng Gunung Agung pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut sejak Rabu (27/9) itu diperkirakan terjadi karena adanya gesekan ranting pohon saat musim kemarau. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Lereng Gunung Agung Kebakaran, Berikut Kejadian Serupa Sejak 2011

Gunung Agung kebakaran di kawasan hutan di sekitar Pura Pengubengan pada ketinggian kurang lebih 2.000 mdpl. Bukan kali pertama kejadian ini.


Profil Pura Besakih, Pura Pasar Agung di Lereng Gunung Agung

31 hari lalu

Umat Hindu melakukan ritual penyucian hewan kurban dalam rangkaian pujawali atau upacara persembahyangan di Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir, Karangasem, Bali, Selasa 19 Oktober 2021. Upacara persembahyangan di pura tersebut digelar pada 20-31 Oktober 2021 dan dibuka untuk masyarakat umum dengan menerapkan protokol kesehatan setelah sempat dilaksanakan secara terbatas hanya diikuti oleh pengurus pura pada tahun 2017 hingga 2020 akibat erupsi Gunung Agung dan pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Profil Pura Besakih, Pura Pasar Agung di Lereng Gunung Agung

Pura Pasar Agung atau Pura Besakih terletak di lereng Gunung Agung, pada ketinggian 1.600 mdpl.


Ada Rangkaian Upacara Keagamaan, Wisata Pendakian Gunung Agung Ditutup 2 Bulan

31 hari lalu

Wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021 di Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali, Jumat 1 Januari 2020. Kawasan wisata alam dengan pemandangan Gunung Agung, Gunung Batur dan Gunung Abang tersebut menjadi salah satu lokasi di Pulau Dewata yang dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ada Rangkaian Upacara Keagamaan, Wisata Pendakian Gunung Agung Ditutup 2 Bulan

Wisata pendakian di Gunung Agung ditutup untuk menghormati upacara keagamaan.


Gunung Semeru Turun Status jadi Waspada, PVMBG Minta Masyarakat Tetap Jauhi Area Besuk Kobokan

15 Juli 2024

Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1 km pada Minggu (7/7/2024) pukul 04.58 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Turun Status jadi Waspada, PVMBG Minta Masyarakat Tetap Jauhi Area Besuk Kobokan

PVMBG menurunkan status aktivitas vulkanik Gunung Semeru, terhitung pada Senin, 15 Juli 2024 pukul 15.00 WIB dari Siaga menjadi Waspada.


Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

11 Mei 2024

Kondisi Gunung Ibu pasca erupsi yang terlihat dari Desa Tokuoko Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis 9 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan kenaikan status Gunung Ibu dari sebelumnya waspada level II menjadi siaga level III yang terhitung pada Rabu (8/5) pukul 10.00 WIT, sehingga masyarakat di daerah itu dihimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

Gunung api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada dinihari pukul 00.24 WIT, Sabtu, 11 Mei 2024.


Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

21 April 2024

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.


Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

18 April 2024

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.


61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

17 Maret 2024

Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik, Karangasem, Bali, 26 November 2017. ANTARA FOTO
61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

Erupsi Gunung Agung di Bali menewaskan ribuan nyawa dan abu vulkaniknya sampai ke Greenland pada 16 Maret 1963. Ini kilas balik bencana alam itu.


60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

1 Maret 2024

Gunung Marapi yang mengeluarkan batu pijar terlihat dari Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Jumat 23 Februari 2024 malam. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat sejak Senin (19/2/2024) hingga Jumat (23/2) sore, aktivitas gunung yang berstatus siaga level III tersebut meningkat dengan 13 kali letusan dan 219 kali hembusan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami sekitar 60 kali sepanjang Februari 2024. Erupasi masih terjadi ketika proses akumulasi data.