TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gede Suantika mengatakan gempa-gempa vulkanik dan tektonik yang diakibatkan Gunung Agung meningkat kembali. Menurut dia, sampai saat ini, gemba berkekuatan 5 SR yang mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali, sekitar pukul 05.54 Wita merupakan yang terbesar.
“Ini yang paling besar dari September sampai November saya rasa,” ucap Suantika saat dihubungi oleh Tempo, Kamis, 9 November 2017. Suantika mengatakan ada kemungkinan terjadinya gempa susulan karena belum stabil.
Baca juga: PVMBG: Gempa 5 SR di Karangasem Terkait Gunung Agung
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa yang menggucang Karangasem, Bali berpusat sekitar 11 kilometer di timurlaut tepatnya di daerah Kubu, Kabupaten Karangasem berkedalam sekitar 10 kilometer dengan titik koordinat 8.26 lintang selatan dan 115.57 bujur timur. Status Gunung Agung saat ini masih dalam level III atau siaga setelah diturunkan dari level IV atau awas pada 29 Oktober 2017 lalu karena salah satunya didorong aktivitas gempa yang menurun.
Meski aktivitas Gunung Agung meningkat, Suantika mengatakan statusnya sampai saat ini belum dinaikkan. Sebab kenaikan aktivitas Gunung Agung masih perlahan. “Saat ini masih Siaga. Setelah gempa tektonik lokal yang besar ini kita tunggu dulu gempa-gempa vulkanik ini apakah meningkat secara tajam. Kalau meningkat secara tajam baru kita evaluasi tingkat kegiatannya,” ucapnya.
Suantika mengatakan belum ada rencana pengungsian yang dilakukan untuk warga Karangasem. Namun, ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.
Pemantauan terhadap Gunung Agung, menurut Suantika, terus ditingkatkan. Pihaknya telah melakukan pemantauan secara intensif selama 24 jam. “Kita udah intensif sekali ini memantau 24 jam terus menerus, tim tanggap darurat juga sudah ada di sana,” ucapnya.
PVMBG mencatat aktivitas Gunung Agung mulai pukul 00.00-06.00 Wita pada Kamis ini untuk gempa vulkanik dangkal mencapai 10 kali, vulkanik dalam (8), tektonik lokal (2), tektonik jauh (2) dan satu kali gempa terasa yang berkekuatan 5 skala Richter dengan durasi 198 detik.
KARTIKA ANGGRAENI