Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Dalami Peran Minhati Madrais di Marawi

image-gnews
Minhati Madrais Maute, istri dari Omar Maute. foto: ICPO
Minhati Madrais Maute, istri dari Omar Maute. foto: ICPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Datasemen Khusus 88 Antiteror akan melakukan koordinasi dengan otoritas Filipina terkait penangkapan seorang WNI asal Bekasi, Minhati Madrais yang merupakan istri pimpinan teroris, Omarkhayam Maute di Iligan City pada 5 November 2017.

"Yang bersangkutan bersama 6 orang anak. Ada 4 perempuan dan 2 laki-laki. Sementara sekarang masih diamankan di Kantor Polisi Iligan Filipina," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 6 November 2017.

Densus 88 direncanakan akan mendalami berbagai data-data di Indonesia untuk kemudian melakukan pendalaman data di Filipina.

Baca juga: Peran Penting Istri Pemimpin Teroris Omar Maute di Marawi

"Lebih cepat lebih bagus. Kemungkinan paling cepat minggu depan. Karena sekarang sedang melakukan pendalaman dulu ya," ujar Setyo.

Polri, kata Setyo, masih harus menunggu otoritas Filipina melakukan pemeriksaan terhadap Minhati Madrais. Setelah itu, Densus 88 Polri akan melakukan koordinasi informasi dengan otoritas Filipina terkait aktivitasnya di Marawi.

"Nanti Densus akan ke sana koordinasi dengan otoritas Filipina. Kami ingin melihat sejauh mana kedalaman atau peran dari yang bersangkutan di dalam kegiatan-kegiatan di sana," katanya.

Menurut Setyo, Polri menduga Madrais berangkat ke Filipina melalui jalur ilegal atau memalsukan lokasi keberangkatannya melalui kota lain di Filipina sebelum masuk ke Marawi. Madrais diduga telah beberapa kali masuk ke wilayah Filipina sejak lama, meskipun Madrais sempat tercatat secara resmi memasuki Filipina pada tahun 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tapi, kalau dilihat anaknya sudah 6 pasti dia lebih lama dari itu. Ini logika saja, kalau masuk 2015 terus sudah punya anak 6 itu kan nggak mungkin. Pasti sudah lama," kata Setyo.

Baca juga: Pemasok Senjata Api ke Kelompok Teroris di Marawi Ditangkap

Dari informasi yang diperoleh Polri, pada saat penangkapan Madrais, kepolisian dan militer setempat menemukan beberapa komponen yang bisa dijadikan bahan peledak.

"Bukan alat perakitan bom, ada bagian-bagian dari peledak yang bisa digunakan untuk membuat bahan peledak. Jadi, ada bagian ya, bukan perakit bom," kata dia.

Di sisi lain, Polri juga akan menjalin koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI terkait dengan upaya perlindungan Madrais sebagai WNI. Meskipun demikian, Polri dan Kemenlu akan melihat keterlibatan Minhati Madrais di Marawi.

"Tetap dilindungi negara tapi kita lihat dulu konteksnya seperti apa. Mungkin di sini akan kita proses hukum juga," ujar Setyo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

ISIS Pelaku Pengeboman dalam Misa di Filipina, Balasan Atas Tewasnya Pimpinannya?

4 Desember 2023

Gubernur Lanao Del Sur Mamintal Adiong Jr. berdiri di antara petugas penegak hukum saat mereka menyelidiki lokasi ledakan yang terjadi saat Misa Katolik di gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Marawi, Filipina, 3 Desember 2023. Pemerintah Provinsi Lanao Del Sur/ Selebaran melalui REUTERS
ISIS Pelaku Pengeboman dalam Misa di Filipina, Balasan Atas Tewasnya Pimpinannya?

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom dalam misa di Marawi, Filipina selatan, beberapa jam setelah pimpinan Dawlah Islamiya-Maute tewas.


Ledakan saat Misa di Universitas Filipina Selatan, 3 Orang Tewas

3 Desember 2023

Dua bom meledak di Pulau Jolo, Filipina selatan, dan menewaskan 15 orang pada Senin, 24 Agustus 2020. Salah satunya adalah bom bunuh diri. Reuters
Ledakan saat Misa di Universitas Filipina Selatan, 3 Orang Tewas

Sebuah ledakan terjadi di gimnasium universitas di Filipina selatan saat Misa Katolik, menewaskan sedikitnya tiga orang


Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.


Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Ratusan kotak amal yang ditemukan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. (Antara Lampung/Damiri)
Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.


Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.


Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.


Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Narapidana tindak pidana teorisme mencium bendera Merah Putih usai mengucap ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Aula Sahardjo, Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 15 April 2021. Sebanyak 34 narapidana tindak pidana terorisme mengikuti ikrar setia kepada NKRI sebagai bentuk implementasi hasil akhir program deradikalisasi serta pengikat tekad dan semangat untuk menegaskan bersedia kembali membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI. ANTARA FOTO/Humas Kemenkumham
Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.


Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Polisi memeriksa rumah warga yang berada di sekitar lokasi pengejaran terduga teroris di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu, 7 November 2020 Aparat gabungan yang terdiri dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Brimob Polri dan TNI melakukan pengejaran terhadap seorang pria yang diduga merupakan anggota kelompok teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Poso serta bersembunyi di sekitar wilayah tersebut dan hingga pukul 17.30 WITA petugas masih melakukan pengejaran. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.


Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

13 November 2019

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.