TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menawarkan konsep strategi pendekatan yang lunak dalam menghadapi jaringan teroris global, seperti Al Qaeda dan ISIS. Tito menjadikan kasus Indonesia sebagai bukti keberhasilan pendekatan lunak tersebut.
"Teroris global tidak mungkin diselesaikan hanya dengan senjata," ujarnya saat berbicara dalam diskusi panel di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, seperti dilansir dari Antara, Rabu, 1 November 2017.
Baca juga: Tito Karnavian Bicara Terorisme dalam Diskusi Panel di Markas PBB
Tito menjelaskan lima langkah pendekatan halus dalam menghadapi teroris, yakni kontra radikalisasi, deradikalisasi, kontra ideologi, menetralisasi saluran, dan menetralisasi situasi yang mendukung penyebaran paham radikal.
Dalam acara diskusi panel yang dihadiri 52 perwakilan negara itu, Tito menjelaskan, dengan pendekatan yang halus, kualitas dan serangan teror di Indonesia terus menurun. Dia mengamanatkan PBB perlu menjaga perdamaian dunia, terutama di negara berbasis Islam, dan memprioritaskan konflik yang terkait dengan warga muslim.
Baca juga: Tito Karnavian: Terorisme Terjadi Selama Dunia Islam Konflik
Dalam kesempatan itu, Tito Karnavian juga berbicara dengan USG Department Field Support Atul Khare mengenai kelanjutan pengiriman pasukan Polri untuk misi perdamaian dunia.
Dia juga bertemu dengan USG UNOCT Vladimir Voronkov guna berbagi informasi tentang penanganan terorisme global sehingga Tito ditawarkan menjadi pembicara dalam pertemuan seluruh anggota PBB di New York pada Juni 2018.