TEMPO.CO, Semarang - Rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) untuk mencalonkan mantan Menteri Desa dan PDTT, Marwan Jafar di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng 2018) diperkirakan turun November.
"Proses yang sedang terjadi, komunikasi politik intensif sedang dilakukan antarpartai di tingkat pusat. Pertengahan November, maksimal akhir November sudah ada rekomendasi dari PKB untuk Marwan," kata Ketua DPW PKB Jawa Tengah, Yusuf Chudlori saat dihubungi Tempo, Jumat 20 Oktober 2017.
Baca juga: Pilgub Jateng, Gerindra dan PAN Ingin Head to Head Lawan PDIP
Tak hanya rekomendasi kepada Marwan Jafar, Yusuf menunggu keputusan arah koalisi. Pasalnya, penentuan kebijakan koalisi dalam Pilgub Jawa Tengah ditentukan oleh DPP PKB. Ia menegaskan, jargon yang digunakan PKB masih konsisten Marwan Jafar sebagai Jateng 1.
Dalam pertemuan sebelumnya, PKB mendengungkan peluang koalisi bersama Sudirman Said yang merupakan mantan Menteri ESDM. Jika memungkinkan, koalisi antara Marwan Jafar dan Sudirman Said bisa dinamakan sebagai 'koalisi Magadir'. Yusuf mengatakan duet Marwan Jafar dan Sudirman masih tetap berpotensi, meski Sudirman cenderung merapat kepada Gerindra, PKS, dan PAN di Jateng.
"Masih terbuka, kemungkinan dengan siapa pun masih terbuka komunikasinya. Apa lagi ini sekarang sudah tingkat DPP komunikasinya," kata Yusuf.
Marwan dan mesin pemenangan PKB masih melakukan sosialisasi kepada para kiai di Jawa Tengah. Selain itu, Marwan diperintahkan terjun ke daerah di Jawa Tengah untuk merekatkan hubungannya dengan masyarakat.
Menyoal koalisi, PKB Jawa Tengah juga sependapat agar partai di Jateng membentuk pusaran head to head melawan PDI Perjuangan. Yusuf menganggap dengan head to head, keinginan masyarakat hanya dibagi dua yakni keinginan perubahan yang lebih baik di Jawa Tengah, atau keinginan tetap bersama petahana.
"Memang semangatnya partai-partai (di Jateng) begitu. Temen-temen yang menginginkan perubahan bisa kumpul jadi satu, dalam satu koalisi. Keinginan masyarakat jadi tidak sulit. Yang ingin perubahan ayo jadi satu koalisi, yang ingin incumbent ya silakan," kata Yusuf soal persaingan di Pilgub Jateng 2018.
FITRIA RAHMAWATI