TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menagih janji Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla semasa kampanye yang akan membuat nilai tukar rupiah menguat. Menurut dia, sudah tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK berjalan, tapi janji ini belum terealisasi.
"Salah satu prioritasnya, kan salah satu janji beliau apabila menjadi presiden, nilai rupiah akan di bawah Rp 10 ribu dan sekarang masih di atas Rp 13 ribu, sudah tiga tahun," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2017.
Baca: Evaluasi 3 Tahun Jokowi-JK di Bidang Sosial-Ekonomi
Saat Jokowi-JK dilantik pada 2014, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ada di sekitar angka Rp 12.032. Saat ini kurs rupiah ada di kisaran Rp 13.523.
Pemerintahan Jokowi-JK hari ini genap berusia tiga tahun, tapi Hidayat enggan memberikan penilaiannya terkait kinerja. Ia hanya meminta Jokowi-JK lebih fokus menepati janji-janji di sisa masa baktinya. "Masih banyak janji yang belum dilaksanakan," tutur Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.
Baca: 3 Tahun Jokowi-JK, Begini Penilaian PDIP
Sementara itu, sejumlah lembaga survei menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-JK masih tinggi. Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting dan Indikator Politik Indonesia sama-sama menyebut kepuasan publik terhadap pemerintah di atas 60 persen.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengklaim banyak hal positif yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK. Selama tiga tahun ini, pemerintah telah membenahi daerah perbatasan, menurunkan angka pengangguran, serta menekan biaya logistik berkat kebijakan infrastruktur.