TEMPO.CO, Jakarta - Partai Nasional Demokrat (NasDem) mempersilakan Khofifah Indar Parawansa memilih sendiri pendampingnya dalam pilkada Jawa Timur 2018. Khofifah merupakan bakal calon gubernur yang diusung NasDem untuk pemilihan Gubernur Jawa Timur.
"Kami menyerahkan kepada Ibu Khofifah. Kami memberikan kebebasan, karena chemistry cagub dan cawagub itu penting," kata Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johny G. Plate di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2017.
Selain diusung NasDem, Khofifah banjir dukungan dari Partai Golkar, Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat. Jika kelima partai itu resmi berkoalisi, Khofifah maju dengan 37 kursi suara elektoral dalam pilgub mendatang.
Baca: Demokrat Bahas Power Sharing dengan Khofifah
Johny menyebutkan beberapa kriteria bakal calon wakil gubernur untuk mendampingi Menteri Sosial itu maju dalam pilgub Jawa Timur. Bakal cawagub, menurut dia, harus memiliki visi-misi yang sejalan dan memberikan efek elektoral kepada Khofifah.
Kendati begitu, Johny tak menampik NasDem memiliki sejumlah kader yang dianggap bisa mendampingi Khofifah. Namun dia menekankan komitmen partainya memberikan keleluasaan kepada Khofifah untuk memilih bakal cawagub.
Baca: Selain NasDem, 4 Partai Ini Dikabarkan Dukung Khofifah di Pilkada
"Syukur kalau Ibu Khofifah memilih kader NasDem, itu suatu penghormatan terhadap kader kami. Tapi yang penting adalah Ibu Khofifah dan wakilnya terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur," ujarnya.
Sekjen NasDem ini mengatakan efek elektoral dalam pilkada Jawa Timur penting karena provinsi tersebut merupakan daerah strategis. Selain jumlah penduduknya besar, kata Johny, kebijakan gubernur terpilih Jawa Timur juga berpotensi berdampak ke kawasan Indonesia tengah, timur, dan barat.
BUDIARTI UTAMI PUTRI