Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serpihan Peluru di Tubuh Korban Marinir Tidak Diambil

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Malang: Tim dokter Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur memutuskan tidak mengambil serpihan peluru di tubuh Erwanto, korban penembakan marinir di Desa Alas Tlogo, Pasuruan. "Resikonya terlalu besar karena membahayakan nyawa Erwanto," kata Setyo Sugiharto, anggota tim dokter di Malang pada Jumat (22/6). Sejumlah serpihan logam proyektil itu masih bersarang di bagian panggul Erwanto. Serpihan itu juga menyebar dan bersarang di pembuluh dan urat syaraf. Jika dipaksa diambil, pembuluh darah bisa pecah atau urat syaraf yang terpotong. Akibatnya akan terjadi pendarahan hebat. Tim dokter menyatakan kesehatan Erwanto cukup baik dan diizinkan pulang kemarin. Tapi, dia harus mengontrol kondisinya di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang setiap pekan. Erwanto merasa senang dan akan melanjutkan pekerjaannya sebagai tukang ojek jika sembuh. "Saya gembira sekali, doakan cepat sembuh ya," ujarnya. Untuk memantau korban penembakan ini, M Ghozali, Kepala Puskesmas Lekok, Pasuruan sudah menyiapkan tenaga medis khusus untuk memeriksa Erwanto setiap hari. Tim medis yang terdiri dari empat tim ini akan mendatangi rumah Erwanto dan korban lain setiap hari. "Akan dikontrol hingga benar-benar sembuh," katanya. Selain mengizinkan Erwanto pulang, tim dokter juga mengizinkan Choirul Anwar, 5 tahun, meninggalkan rumah sakit pada Senin lalu karena kondisinya membaik. Dada bocah Alas Tlogo ini terkena tembakan marinir. Tim dokter menemukan 18 pecahan peluru di dadanya. Sedangkan Mistin, ibu Choirul terwas dalam insiden itu. Sama seperti Erwanto, Choirul harus memeriksakan kesehatannya setiap pekan di rumah sakit. Dia juga wajib menjalani terapi di psikiater untuk memulihkan mentalnya yang drop. Menurut anggota tim dokter, Subagyo, Choirul mengalami trauma insiden berdarah tersebut. "Kami sudah menyiapkan tim psikiater khusus untuk Choirul," ujarnya. Ayah Choirul, Sutrisno menyatakan anaknya sudah bisa berjalan sendiri. Tapi, dia belum menampakkan raut gembira karena keinginan bertemu ibunya tidak terwujud. Keluarga juga belum menceritakan kematian Mistin. “Kami masih bingung mau menjelaskan,” kata Sutrisno. bibin bintariadi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

DPR: Silakan Uji Materi UU Konflik Sosial

17 April 2012

RUU Konflik Sosial Rawan Disalahgunakan
DPR: Silakan Uji Materi UU Konflik Sosial

"Berpotensi melanggar HAM dan demokrasi."


UU Penanganan Konflik Sosial Dinilai Rawan

17 April 2012

TEMPO/Aditia Noviansyah
UU Penanganan Konflik Sosial Dinilai Rawan

"Urgensi UU PKS ini tidak ada. Seharusnya ada UU lain yang
diperbaiki dan digunakan."


UU Penanganan Konflik Sosial Segera Digugat

17 April 2012

RUU Konflik Sosial Rawan Disalahgunakan
UU Penanganan Konflik Sosial Segera Digugat

"Sekarang kami sedang menyusun strategi dan legal draf."


Buntut Penutupan Jalan, Marinir Ajak Dialog Warga Pasuruan

1 Oktober 2011

Buntut Penutupan Jalan, Marinir Ajak Dialog Warga Pasuruan

Instalasi militer merupakan kawasan terbatas.


Besok, Seribuan Warga Sumberanyar Demo Menolak Tempat Latihan Marinir

2 November 2008

Besok, Seribuan Warga Sumberanyar Demo Menolak Tempat Latihan Marinir

Sekitar 1.500 warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berencana berdemonstrasi menentang rencana pembangunan Markas Komando Latihan Marinir di desa mereka pada Senin (3/11).


Tim Pembela: Tindakan 13 Marinir Mendukung Citra TNI

29 Juli 2008

Tim Pembela: Tindakan 13 Marinir Mendukung Citra TNI

Tim Pembela Hukum 13 personel Marinir terdakwa penembakan 14 warga Desa Alastlogo, Grati, Pasuruan, menilai tindakan 13 Marinir dalam kasus itu mendukung citra Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan bertindak cepat walaupun terdapat korban.


Uji Balistik Kasus Alastlogo Belum Bisa Dilaksanakan

19 Juni 2007

Uji Balistik Kasus Alastlogo Belum Bisa Dilaksanakan

"Administrasi penyidikan yang diminta Laboratorium Forensik Polri itu banyak," ujar Komandan Polisi Militer TNI-AL Lantamal V Surabaya, Kolonel Laut (PM) Totok Budi Susanto.


Kasus Pasuruan Bisa Jadi Perhatian Internasional

13 Juni 2007

Kasus Pasuruan Bisa Jadi Perhatian Internasional

Kasus Pasuruan akan menjadi perhatian dunia internasisonal jika tidak diselesaikan secara transparan. "Karena kasus ini bisa dibawa ke isu pelanggaran hak azasi manusia," kata politikus dari PDI Perjuangan Sutradara Gintings.


Komandan Korps Marinir Diganti

5 Juni 2007

Komandan Korps Marinir Diganti

Serah terima akan dilangsungkan pada Rabu (7/6) pukul 09.00 WIB di Lapangan Apel Kestarian Marinir Cilandak, Jakarta Selatan.


Zaenal Maarif Usulkan Hak Angket Terkait Kasus Pasuruan

3 Juni 2007

Zaenal Maarif Usulkan Hak Angket Terkait Kasus Pasuruan

Karena ada dugaan dalam kasus itu, TNI telah menjadi alat atau bagian dari perusahaan swasta tersebut.