TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Hukum, Etika, dan Disiplin Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Bambang Soesatyo menyatakan Perbakin tidak hanya mendatangkan 500 ribu amunisi dari Korea Selatan, tapi juga dari Amerika dan Eropa. “Tidak hanya dari Korea Selatan saja,” ujar Bambang saat dihubungi pada Minggu, 8 Oktober 2017.
Hal tersebut terpaksa dilakukan Perbakin karena kebutuhan amunisi untuk olahraga menembak selama ini kurang. Sayangnya, meski Perbakin sudah meminta kepada PT Pindad (Tbk), amunisi keluaran Pindad kurang memiliki akurasi yang bagus. “Karena akurasinya kurang, kita pakai untuk latihan,” kata Bambang, yang juga politikus Golkar itu.
Baca juga: Perbakin Akui Mengimpor 500 Ribu Butir Amunisi
Sedangkan untuk pertandingan, Perbakin akan memasok dari luar negeri. Atau, tetap menggunakan barang dari Pindad dengan syarat Perbakin yang menakar ukuran amunisinya. Hal itu dikarenakan akan mempengaruhi akurasi jarak.
Sebagai informasi, pada Jumat, 6 Oktober 2017, 500 ribu butir peluru didatangkan Perbakin di Dermaga TPK Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Pusat. Adapun jenis barang tersebut adalah amunisi kaliber 9 milimeter. Amunisi tersebut diimpor atas nama Ketua Umum Perbakin Bambang Triatmojo dengan importir PT Bintang Cakra Kencana.
Baca juga: Polisi Sebut Amunisi Senjata Impor untuk Melumpuhkan
Impor amunisi senjata itu telah sesuai dengan izin dari Polri dan telah mendapat rekomendasi dari Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI. Izin dari Kapolri bernomor SI/5882/VII/2017 pada tanggal 17 Juli 2017 untuk Ketua Umum Perbakin Bambang Triatmojo dan rekomendasi Bais TNI telah diperoleh Perbakin pada 8 Agustus 2017 dengan nomor R/1178/VIII/2017.
Pengadaan amunisi impor tersebut guna mendukung latihan atlet Perbakin mengikuti kejuaraan menembak Bascot VI Shooting Champoinship & Expo pada 5-29 Oktober 2017 di lapangan tembak Hoegeng Imam Santoso, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, dan kejuaraan menembak reaksi level III di Filipina pada 3-26 Oktober 2017.