TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi masih menunggu surat resmi dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa soal rencananya maju pada Pilkada Jawa Timur. Khofifah sendiri sudah menyampaikan rencananya secara lisan kepada Jokowi untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur.
Karena baru disampaikan secara lisan, Jokowi mengaku belum akan mengambil keputusan hingga Khofifah menyampaikan pemberitahuan melalui tsurat resmi. "(Lisan) ya baru sedikit-sedikit. Artinya harusnya (surat) resminya ada," ujar Jokowi saat menghadiri pameran Dewan Kerajinan Nasional, Rabu, 27 September 2017.
Baca juga: Kalla: Khofifah Sudah Lapor Presiden untuk Maju Pilgub Jawa Timur
Jokowi mengatakan Khofifah masih mendampingi dirinya saat meninjau para pengungsi Gunung Agung di Bali, Selasa, 26 September 2017. Namun belum ada satu surat pun yang disampaikan Khofifah terkait rencananya maju di Pilkada Jawa Timur pada 2018 mendatang. "Lha kemarin saya dengan Ibu Khofifah seharian di Bali. Ke sana kemari dengan saya," ujar Jokowi.
Nama Khofifah kembali muncul sebagai kandidat calon Gubernur Jawa Timur. Bila nanti ia benar benar bertarung, ini adalah laga Pilkada Jawa Timur yang ketiga kalinya bagi Khofifah Indar Parawansa. Khofifah pertama kali bertarung memperebutkan kursi Gubernur Jawa Timur pada 2008. Lima tahun kemudian, Khofifah maju lagi pada Pilkada Jawa Timur. Dalam dua laga itu, Khofifah kalah dari Soekarwo yang berpasangan dengan Saifullah Yusuf.
Baca juga: Golkar Hampir Final Usung Khofifah Jadi Calon Gubernur Jawa Timur
Pada Pilkada 2018 mendatang, Khofifah bakal berhadapan dengan Saifullah Yusuf yang sudah diusung oleh PKB. Sejumlah partai menyatakan bakal memberika dukungan kepada Ketua Umum Muslimat NU itu, seperti Partai Golkar dan Partai Nasdem. Sejumlah survei merilis, nama Saifullah Yusuf dan Khofifah mempunyai elektabilitas yang cukup kuat dibanding nama-nama lainnya.
ISTMAN MP