Isu Komunisme Masih Dianggap Instrumen Politik yang Efektif

Reporter

Editor

Senin, 18 September 2017 14:51 WIB

Adegan film Penumpasan Penghianatan G30S/PKI. indonesianfilmcenter.com

TEMPO.CO, Situbondo - Pengamat politik pertahanan dan keamanan, Hermawan Sulistyo, mengatakan isu PKI dan komunisme dianggap instrumen politik yang masih efektif di Indonesia. Hermawan menyebut banyak kelompok Islam yang menggunakan isu ini untuk menyerang eks PKI. Isu komunisme kembali muncul sehubungan dengan rencana TNI Angkatan Darat memutar film Pengkhianatan G 30S PKI.

"Sementara itu eks PKI sendiri juga banyak yang mau menghidupkan PKI. Ini yang jadi masalah," kata Hermawan Sulistyo kepada Tempo di Pondok Pesantren Al Munir, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Minggu, 17 September 2017.

Baca: Soal Film Penghianatan G 30 S PKI, Begini Kata Pemeran Soeharto

Penulis buku "Palu Arit di Ladang Tebu: Sejarah Pembantaian Massal yang Terlupakan" ini melanjutkan, sebenarnya isu komunisme sudah mati. "Orang bodoh yang mau percaya komunisme itu. Persoalannya, sebagai instrumen politik, isu itu masih efektif," kata Hermawan.

Di Pondok Pesantren Al Munir, Hermawan menjadi pembicara dalam acara 'Silaturahmi dan Halaqah Ulama, Umaro dan Tokoh Masyarakat'. Menurut Hermawan, secara akademis masalah itu merupakan pelajaran buruk karena setiap bulan September isu PKI mengemuka kembali. "Bangsa ini seperti tidak pernah belajar."


Isu komunisme mencuat sehubungan dengan rencana TNI Angkatan Darat memutar kembali film Pengkhianatan G 30 S PKI. TNI AD memberikan instruksi kepada seluruh jajarannya di daerah untuk mengajak masyarakat secara bersama-sama menonton film tersebut.

Sejarawan dari Universitas Indonesia, Susanto Zuhdi, menilai pemutaran film itu tak masalah dilakukan walaupun berbeda pesannya dengan era pemerintahan Orde Baru. "Kalau dulu semacam indoktrinasi atau semacam pembentukan opini, ada tujuan-tujuan Orde Baru," ujar dia. Sekarang, menurut Susanto, publik semakin kritis, film-film tandingan juga semakin banyak. "Dari segi ini pembelajaran sejarah jadi menarik."

Susanto menjelaskan, pemutaran kembali film ini bisa saja untuk menepis isu-isu PKI yang tengah berkembang dan menguatkan ideologi Pancasila. "Kalau arahnya pada ideologi, saya kira pemerintah melihat itu positif," ucap Susanto.

Susanto menambahkan, masyarakat sekarang semakin kritis dalam menanggapi sebuah film. Pemutaran film G 30S PKI akan mengundang diskusi. "Dari segi publik jangan terlalu dikhawatirkan, yang semakin kritis."

SYAFIUL HADI | DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Kilas Balik Peristiwa G30S: Kenapa Sumur itu Dinamakan Lubang Buaya?

33 hari lalu

Kilas Balik Peristiwa G30S: Kenapa Sumur itu Dinamakan Lubang Buaya?

Lubang Buaya identik dengan peristiwa G30S/PKI. Benarkah ada buaya di sumur tersebut?

Baca Selengkapnya

Sejarah Singkat G30S, Kronologi, dan Tokoh yang Gugur

33 hari lalu

Sejarah Singkat G30S, Kronologi, dan Tokoh yang Gugur

Ketahui sejarah singkat G30S, kronologi, serta perwira TNI yang gugur. Operasi ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung Syamsuri.

Baca Selengkapnya

Serba-Serbi Film Pengkhianatan G30S/PKI, Sutradara Arifin C. Noer: Benar-benar Gila. Edan!

33 hari lalu

Serba-Serbi Film Pengkhianatan G30S/PKI, Sutradara Arifin C. Noer: Benar-benar Gila. Edan!

Film Pengkhianatan G30S/PKI merupakan salah satu film fenomenal yang pernah di buat di negeri ini. Berikut serba-serbi pembuatan film ini.

Baca Selengkapnya

MPR Cabut 3 TAP MPR Soal Sukarno, Soeharto, dan Gus Dur, Bagaimana Bunyinya?

36 hari lalu

MPR Cabut 3 TAP MPR Soal Sukarno, Soeharto, dan Gus Dur, Bagaimana Bunyinya?

MPR cabut 3 TAP MPR terkait putusan perundang-undangan terhadap 3 mantan Presiden RI yaitu Ir Sukarno, Soeharto, dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Baca Selengkapnya

Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

52 hari lalu

Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno, mencoreng nama Bung Karno.

Baca Selengkapnya

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya