Anggota Wantimpres Minta Acara Terkait 1965 Tak Digelar Dulu  

Reporter

Editor

Senin, 18 September 2017 12:44 WIB

Anggota Wantimpres, Sidharto Danusubroto. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidharto Danusubroto, meminta segala kegiatan yang berkaitan dengan peristiwa 1965 tidak digelar dulu atau dikurangi. Sebab, dari peristiwa penyerangan gedung Lembaga Bantuan Hukum Jakarta dinihari tadi, hal itu terlihat masih berpotensi menimbulkan kegaduhan.

"Terus terang, jangan diadakan dulu lah," ujarnya seusai diskusi terkait dengan tiga tahun kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin, 18 September 2017.

Seperti diketahui, pada pekan lalu, terjadi sejumlah keributan yang berkaitan dengan Peristiwa G-30-S/1965. Salah satunya pengepungan gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia oleh ratusan massa karena menggelar diskusi terkait dengan peristiwa 1965.

Baca juga: YLBHI: Tak Ada Lagu Genjer-genjer di Acara Asik Asik Aksi

Senin dinihari tadi, ratusan massa juga merusak kantor LBH Jakarta karena dianggap menggelar acara yang terkait dengan kebangkitan Partai Komunis Indonesia. Padahal di dalamnya aktivis tengah mengadakan acara seni bertajuk Asik Asik Aksi.

Selain peristiwa di YLBHI, peristiwa 65 juga sempat menjadi sorotan akibat TNI menggelar nonton bareng film G-30-S. Padahal film itu sudah lama tidak ditayangkan karena dirasa tak akurat. Adapun TNI berdalih ajakan tersebut untuk menguatkan pemahaman terhadap sejarah.

Sidharto berujar kegaduhan yang timbul akibat acara yang terkait dengan peristiwa 1965 tersebut tidak ideal bagi niatan pemerintah membangun perekonomian Indonesia. Sebab, perhatian publik menjadi lebih mengarah ke sana dibanding mendukung upaya pembangunan.

Selain itu, kata Sidharto, kegaduhan-kegaduhan yang timbul bisa menyebabkan ketidakstabilan politik jika pihak yang memiliki kepentingan politik memanfaatkan kegaduhan itu. Padahal, menurutnya, pembangunan akan lebih lancar jika ada kestabilan politik.

"Ini yang saya bilang. Untuk menuju kekuatan ekonomi the big five, perlu ada kestabilan, kesabaran konstitusional. Kalau ada begini, begitu (kegaduhan), yang ada bikin keresahan sosial," ujarnya.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

AIC Tunjuk 6 Dewan Penasehat dari Rektor hingga Dirjen Dikti Kemendikbud

16 Desember 2022

AIC Tunjuk 6 Dewan Penasehat dari Rektor hingga Dirjen Dikti Kemendikbud

Australia-Indonesia Centre (AIC) menunjuk enam dewan penasehat dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.

Baca Selengkapnya