Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menggunakan hak pilihnya di TPS 027 di Kebagusan, Jagakarsa, Jakarta, 19 April 2017. Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua ini diikuti dua pasangan calon Cagub-Cawagub no urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful Hidayat dan pasangan calon Cagub-Cawagub no urut tiga Anis Baswedan-Sandiaga Uno. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Malang - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan seluruh kadernya bergerak menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu 2019). Menurut Megawati sekolah politik akan digalakkan di sejumlah daerah untuk memperkuat ideologi politik. "Konsolidasi, harus dilakukan sampai anak ranting," katanya di Malang, Ahad 10 September 2019.
Megawati meminta semua kader untuk turun memperkuat posisi partai di Pemilu 2019. Menurutnya tak mudah membangun partai. Dia merasakan pasang surut dalam membesarkan PDIP. Tak mudah membangun organisasi, kata Mega, tak hanya membangun fisik, tetapi harus memperkuat ideologi.
Menurutnya sulit untuk menggerakkan orang secara sukarela, baik perasaan dan pikiran untuk bergabung dengan partai. Mega mengenang, susah payah dalam mengembangkan partai. Dia harus turun ke bawah, bertemu masyarakat. Dia turun ke ke tingkat kecamatan untuk melantik koordinator kecamatan.
"Dulu, dua orang saja dilantik. Tertawa mengenang. Gak apa-apa biar saja asal ada orang.Konsolidasi bukan pekerjaan mudah," ujar Megawati. PDIP memiliki sejarah panjang sejak didirikan Sukarno. Kini, PDIP telah menapaki usia partai yang matang.
Pelaksana Harian Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang Sri Untari mengaku siap menggerakkan mesin partai dalam Pilgub 2018 maupun Pemilu 2019. Dia mengaku telah membentuk struktur partai sampai anak ranting. "Kabupaten Malang menjadi daerah pendulang suara. Nomor dua setelah Kota Surabaya," katanya.
PDIP, katanya, selalu meraih suara terbanyak di Kabupaten Malang sejak Pemilu 1999. Bahkan suaranya terus melonjak signifikan. Ini dibuktikan dengan perolahan kursi di DPRD Kabupaten Malang.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.