Kapolri Tito Karnavian: Aksi Borobudur Dilarang!  

Reporter

Selasa, 5 September 2017 16:08 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan sambutannya saat bersilaturahmi dengan ulama dan umat Islam se-Jawa Tengah di Mapolda Jalan Pahlawan, Semarang, 3 Ferbruari 2017 malam. Kapolri berpesan persatuan antara umat, ulama, Polri dan TNI akan menghindarkan perpecahan bangsa. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian melarang rencana sejumlah organisasi kemasyarakatan yang hendak berunjuk rasa di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat, 8 September 2017.

"Aksi Borobudur dilarang! Saya perintahkan Kapolda Jateng, jangan memberi izin," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 5 September 2017.

Baca juga: Aksi Peduli Rohingya Akan Digelar di Masjid Dekat Borobudur

Menurut Tito, Candi Borobudur bukan milik umat tertentu, tapi sudah menjadi destinasi wisata yang dikunjungi banyak orang. Selain itu, Candi Borobudur adalah warisan nenek moyang yang hendaknya dijaga kelestariannya.

Tito mengatakan kasus penindasan terhadap etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar, tidak ada kaitannya dengan agama tertentu.

Baca juga: Aksi Bela Rohingya, Muhammadiyah: Tak Ada Laskar Islam di Klaten

"Bukan masalah keagamaannya. Di sini Walubi dan kelompok pengurus Buddha sudah mengeluarkan sikap keras. Mereka mengecam pemerintah Myanmar dan memberikan bantuan ke Rohingya," kata Tito.

Menurut Tito, tragedi kemanusiaan di Rakhine dilatarbelakangi permasalahan antara pemerintah yang berkuasa dan sekelompok etnis yang dianggap menyerang pemerintah.

Baca juga: Aksi Solidaritas Rohingya di Borobudur, Peserta Janji Tak Merusak

Tito meminta masyarakat Indonesia berhati-hati menyikapi isu Rohingya ini. "Saya minta masyarakat lebih waspada. Isu ini lebih banyak digunakan untuk membakar sentimen masyarakat Islam di Indonesia untuk antipati kepada pemerintah," katanya.

Sejumlah ormas dikabarkan berencana menggelar demonstrasi Aksi Bela Muslim Rohingya dalam bentuk Gerakan Sejuta Umat Muslim Mengepung Candi Borobudur pada 8 September 2017. Aksi itu digelar untuk mendesak penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar.

ANTARA

Berita terkait

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

6 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

6 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

6 hari lalu

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

6 hari lalu

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

6 hari lalu

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

Nama Gibran sebelumnya diagendakan menerima Satyalancana. Begini jawaban Bobby Nasution dan Mendagri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

19 hari lalu

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian kompak buka suara terkait hasil Pilpres 2024. Begini katanya.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Minta Semua Pihak Move On dan Menerima Hasil Pemilu

21 hari lalu

Tito Karnavian Minta Semua Pihak Move On dan Menerima Hasil Pemilu

Mendagri Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk bersatu kembali pasca Pemilu Serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

22 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-undang, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara

33 hari lalu

DPR Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-undang, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara

Mendagri mengatakan RUU DKJ adalah wujud komitmen mengupayakan Jakarta menjadi kota kelas dunia.

Baca Selengkapnya

RUU DKJ Disahkan DPR sebagai Undang-undang Terdapat Soal Kawasan Aglomerasi, Begini Penjelasannya

33 hari lalu

RUU DKJ Disahkan DPR sebagai Undang-undang Terdapat Soal Kawasan Aglomerasi, Begini Penjelasannya

RUU DKJ disahkan DPR sebagai undang-undang, di sana terdapat soal Dewan Kawasan Aglomerasi yang nanti akan dipimpin wakil presiden.

Baca Selengkapnya