TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan dari para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day yang jatuh pada hari ini.
"May Day di Indonesia mengangkat dua tema utama, cabut Omnibus Law dan kami menyebutnya Hostum (hapus outsourcing tolak upah murah)," kata Said Iqbal dalam konferensi pers di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 1 Mei 2024.
Iqbal, sapaannya, menjelaskan Omnibus Law dalam lima tahun terakhir berjalan tidak sesuai harapan buruh. Kendati pertumbuhan ekonomi naik 5,25 persen, kata dia, tapi sayangnya buruh tidak menikmati itu.
"Outsourcing (alih daya) kami harap tidak jadi masif. Upah juga tidak di bawah inflasi," tutur Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini.
Said Iqbal sebelumnya, mengungkapkan sebanyak 200 ribu pekerja akan mengikuti May Day. Para buruh itu akam melakukan aksi di berbagai kota.
"Antara lain di Jakarta, Bandung, Serang, Surabaya, Semarang, Batam, Makassar, Banjarmasin, Ternate, Mimika, dan lain sebagainya," ujar dia dalam keterangan resminya.
Dia menjelaskan, untuk di Jakarta, aksi dipusatkan di Istana Negara pada 09.30 hingga 12.30. Kemudian 50 ribu peserta aksi May Day di Istana bergerak ke Stadion Madya Senayan untuk merayakan May Day Fiesta.
Pantauan Tempo, para buruh memadati Stadion Madya Senayan untuk merayakan May Day Fiesta. Berbagai bus yang menjadi kendaraan buruh terparkir di pinggir Jalan Asia Afrika. Namun, ketika acara dimulai pada sekitar 14.30, tampak kursi tribun tidak terisi penuh, baik di sisi barat maupun timur.
Pilihan Editor: Peringati May Day, Ribuan Buruh Padati Stadion Madya Senayan