Partai Demokrat: Presiden Jokowi Sebaiknya Terima Kritik SBY  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 29 Juli 2017 15:57 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) dan jajaran pengurus partai memberikan keterangan pers seusai mengadakan pertemuan tertutup di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, 27 Juli 2017. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menilai Presiden Joko Widodo sebaiknya bisa menerima kritik seperti yang dilakukan presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Ia beranggapan Ketua Umum Partai Demokrat itu adalah mantan pemimpin negara yang tidak pernah anti terhadap kritik. “Tidak seorang pun yang pernah dituduh makar hanya karena berbeda pendapat apalagi hanya kritik,” ujar Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin dalam keterangan tertulis, Sabtu, 29 Juli 2017.

Didi mengklaim SBY telah membuktikan terpilih menjadi presiden dalam dua periode. Menurut dia, SBY sangat legitimate memberikan kritik dan masukan untuk kemaslahatan bangsa sebagai mantan pemimpin negara.

Didi mengatakan saat ini jangan disalahkan ketika banyak pihak menganggap pemerintah Jokowi absolut dan otoriter. Sebab, pihaknya melihat dari sejumlah kebijakan yang diambil, yaitu mengajukan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu yang tidak demokratis. Sejak awal memaksakan adanya presidential threshold 20 persen, padahal ini pemilu serentak untuk pertama kali pada 2019.

Dia melanjutkan, belum lagi adanya unjuk rasa yang sedikit-sedikit ditangkap. Selain itu, ada pihak yang dikriminalisasi, pembatasan ormas, dibubarkan ormas dengan peraturan pemerintah pengganti undang-undang tanpa persidangan, penangkapan orang yang mengkritik melalui media sosial dengan dasar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan banyak yang meyakini media telah dibuat jinak. “Kalau hal-hal tersebut terus dibiarkan terjadi, sama saja memadamkan semangat reformasi yang telah kita raih dengan pengorbanan dan biaya tidak murah pada 1998,” tutur Didi.

Menurut Didi, hal yang tidak kalah menyedihkan adalah pihak-pihak yang kritis dan berseberangan pemikiran dengan mudah dikatakan tidak Pancasilais. Sehingga makna sakral Pancasila jadi meredup karena digunakan oleh pihak penguasa dengan salah arah untuk menghantam orang-orang yang berbeda pendapat.

Didi menilai penguasa yang Pancasilais yaitu peduli dan menaruh perhatian penuh kepada persoalan-persoalan besar yang menyakiti hati rakyat. Ia mencontohkan, pemerintah tidak bisa membiarkan partai-partai pendukung di Dewan Perwakilan Rakyat leluasa menyerang habis Komisi Pemberantasan Korupsi dengan tujuan melemahkan KPK. “Tidak sesuai dengan janji awal Presiden Jokowi yang justru ingin memperkuat KPK bahkan menambah jumlah penyidik secara signifikan,” kata Didi.

Didi mengingatkan, ketika SBY diam saja melihat hal-hal yang tidak konstruktif apalagi menyimpang dari koridor konstitusi maka sama saja tidak menjalankan amanat rakyat dan konstitusi. Oleh karena itu, kata dia, setiap partai politik wajib mengawal dan menjaga amanat konstitusi. Ia mengklaim itu yang tengah dijalankan oleh SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Didi menegaskan, Presiden Jokowi hendaknya tidak antikritik. Bagaimanapun jangan menganggap semua kehidupan masyarakat sudah berjalan baik tanpa perlu dikoreksi sedikit pun. Ia mengingatkan masih ada persoalan di Indonesia, seperti daya beli masyarakat, pengangguran, dan kemiskinan.

Partai Demokrat menyatakan sejak awal selalu mendukung program-program yang baik yang telah dijalankan Presiden Jokowi selama ini. Tapi atas nama konstitusi dan amanat rakyat, mereka dan partai mana pun sangat berhak memberi koreksi, masukan, dan kritik. “Sekali lagi Pak Presiden jangan pernah padamkan semangat reformasi yang telah dibangun dengan susah payah,” kata Didi.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Tim Hukum Hasto Kristiyanto Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan Hari Ini

11 Juni 2024

Tim Hukum Hasto Kristiyanto Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan Hari Ini

Gugatan itu muncul usai penyidik KPK menyita barang pribadi milik Kusnadi, staf Hasto Kristiyanto, dengan cara yang dinilai tak sesuai prosedur hukum.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Harun Masiku yang Libatkan Hasto Kristiyanto: KPK Pernah Akan Geledah Kantor PDIP

11 Juni 2024

Kilas Balik Kasus Harun Masiku yang Libatkan Hasto Kristiyanto: KPK Pernah Akan Geledah Kantor PDIP

Kasus suap Harun Masiku yang menyeret-nyeret Hasto Kristiyanto ini terjadi pada November 2019. Uang suap diberikan kepada Komioner KPU Wahyu Setiawan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

17 April 2024

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

23 Maret 2024

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

PSI kembali gagal masuk Senayan selama dua periode Pemilu, 2019 dan 2024. Perolehan suara partai bro dan sis pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

22 Maret 2024

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya

Pidato Prabowo Usai KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Beda Pidatonya di Pemilu 2019

22 Maret 2024

Pidato Prabowo Usai KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Beda Pidatonya di Pemilu 2019

Prabowo tampak menjadi sosok rutin yang hadir dalam 4 pemilu terakhir. Ini beda pidato politiknya di Pemilu 2024 dan Pemilu 2019?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pemilu 2019: KPU Umumkan Dini Hari dan Alasan Prabowo Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK

20 Maret 2024

Kilas Balik Pemilu 2019: KPU Umumkan Dini Hari dan Alasan Prabowo Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK

Pengumuman Pemilu 2024 semakin dekat, ini kilas balik pengumuman hasil Pemilu 2019 hingga Prabowo gugat hasil Pilpres 2019 ke MK.

Baca Selengkapnya

Singgung Pemilu 2019, Kabaharkam Fadil Imran Minta Masyarakat Terima Hasil Penghitungan KPU

18 Maret 2024

Singgung Pemilu 2019, Kabaharkam Fadil Imran Minta Masyarakat Terima Hasil Penghitungan KPU

Kabaharkam memastikan situasi menjelang pengumuman hasil Pemilu 2024 terpantau kondusif.

Baca Selengkapnya

PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Perolehan Suaranya Pada Pemilu 2019 dan Real Count Sementara Pemilu 2024

27 Februari 2024

PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Perolehan Suaranya Pada Pemilu 2019 dan Real Count Sementara Pemilu 2024

Perjalanan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari Pemilu 2019 hingga real count sementara Pemilu 2024, belum bisa tembus DPR.

Baca Selengkapnya

KPU Lakukan Pemilihan Suara Ulang Pemilu 2024 di TPS Kuala Lumpur, Pernah Runyam Pula di Pemilu 2019

24 Februari 2024

KPU Lakukan Pemilihan Suara Ulang Pemilu 2024 di TPS Kuala Lumpur, Pernah Runyam Pula di Pemilu 2019

KPU lakukan pemilihan suara ulang di Kuala Lumpur. Pada Pemilu 2019 TPS Kuala Lumpur pun runyam, ditemukan puluhan ribu surat suara sudah dicoblos.

Baca Selengkapnya