RUU Pemilu, Fadli Zon Tuding Pemerintah Jegal Prabowo di 2019

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 18 Juli 2017 06:20 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Ketua DPR (kanan) dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (Kiri) menghadiri konser Revolusi Pancasila di Gedung DPR, Jakarta. Kamis, 26 Mei 2016. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa pemerintah berusaha menghalangi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden pada Pemilu 2019 lewat Revisi Undang-undang Pemilu (RUU Pemilu).



Terbukti dengan sikap pemerintah yang tetap menginginkan adanya ambang batas presiden (presidential threshold) di RUU Pemilu itu.

"Menurut saya pemerintah sekarang itu sedang berusaha menjegal Pak Prabowo untuk menjadi calon dan ini tidak masuk akal," kata Fadli di DPR RI, Senin, 17 Juli 2017.



Baca : Mendagri Berharap RUU Pemilu Dirampungkan di Paripurna, Sebab...

Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemilu legislatif dan pemilu presiden yang diadakan serentak, otomatis membuat aturan tentang ambang batas presiden tidak perlu ada lagi.

"Dalam hal ini, keputusan MK bahwa pemilu serentak, dan serentak itu menghilangkan presidential treshold. Kecuali tidak ada kata serentak, tetap berjenjang dari pemilu legislatif ke pemilu presiden," kata Fadli.

Menurut Fadli, penetapan ambang batas presiden dalam RUU Pemilu sama saja dengan mencederai demokrasi dan aturan yang sudah dibuat.

Fadli melihat keinginan pemerintah ini bukan sebagai keputusan hukum konstitusional, melainkan sekadar keputusan politik. Menurutnya, upaya ini adalah dalam rangka memunculkan calon tunggal dalam Pemilu Presiden 2019 nanti.

"Jelas kok arahnya itu bahwa ini mau dibikin calon tunggal. Partai-partai mau mencalonkan tunggal, kalaupun nanti ada, ya boneka saja," katanya.

Asumsi Fadli terhadap adanya keinginan pemerintah untuk menghalangi Prabowo dan mengajukan calon tunggal muncul dari kemampuan pemerintah mengumpulkan partai-partai yang ada.

Simak juga : Lima Isu Krusial RUU Pemilu Dibawa ke Rapat Paripurna

"Begitu 2014 selesai kan konfigurasi sudah berubah. Dulu ada koalisi besar KMP dan KIH, tetapi koalisi itu sudah tidak ada. Sekarang pemerintah menggalang koalisi yang sebesar-sebesarnya dengan suara partai politik, dengan threshold yang mau dikuasai, didominasi sehingga tak ada calon lain," tuturnya.

Pihaknya akan tetap kukuh dengan tidak perlu ada ambang batas presiden dalam RUU Pemilu. Untuk itu, pihaknya akan menempuh berbagai langkah, termasuk judicial review ke Mahkamah Konstitusi agar demokrasi Indonesia tetap dijalankan sesuai aturan.

NUR QOLBI | DWI ARJANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

36 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

45 hari lalu

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon menjadi Observer Internasional Pemilu Presiden Rusia 15-17 Maret 2024 di Moskow

Baca Selengkapnya

Pertimbangan MK Soal Penetapan Besaran Persentase Ambang Batas Parlemen

1 Maret 2024

Pertimbangan MK Soal Penetapan Besaran Persentase Ambang Batas Parlemen

Menurut MK, ambang batas parlemen berdampak pada konversi suara sah menjadi jumlah kursi DPR yang terkait dengan proporsionalitas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Real Count KPU Sementara: Ravindra Airlangga Ungguli Fadli Zon dan Adian Napitupulu

17 Februari 2024

Real Count KPU Sementara: Ravindra Airlangga Ungguli Fadli Zon dan Adian Napitupulu

Ravindra Airlangga mengungguli Fadli Zon dan Adian Napitulu dalam real count KPU sementara untuk Dapil Jabar V. Berikut perolehan suara sementaranya.

Baca Selengkapnya

DPR dan Tempo Beri Tips agar Pemilih Muda Bijak Memilih

13 Februari 2024

DPR dan Tempo Beri Tips agar Pemilih Muda Bijak Memilih

Pendidikan atau literasi politik dicanangkan agar para pemilih muda bisa lebih bijak memilih.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Sebut IKN Bernilai Strategis, Bakal jadi Superhub Berdaya Saing dan Inovatif

21 Januari 2024

Fadli Zon Sebut IKN Bernilai Strategis, Bakal jadi Superhub Berdaya Saing dan Inovatif

Ketua Umum HKTI Fadli Zon menyebutkan Ibu Kota Nusantara (IKN) di di Kalimantan Timur bernilai strategis.

Baca Selengkapnya

Hadiri Aksi Bela Palestina, Fadli Zon Singgung Standar Ganda Negara-Negara G20

5 November 2023

Hadiri Aksi Bela Palestina, Fadli Zon Singgung Standar Ganda Negara-Negara G20

Fadli Zon menyebut negara-negara G20 munafik dalam Aksi Bela Palestina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto dan Gibran Jalani Tes Kesehatan Besok, Fadli Zon: Sehat Jasmani dan Rohani

25 Oktober 2023

Prabowo Subianto dan Gibran Jalani Tes Kesehatan Besok, Fadli Zon: Sehat Jasmani dan Rohani

Fadli Zon memastikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka siap menjalani tes kesehatan besok.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Temui Dubes Palestina di DPR, Sebut Adanya Pelanggaran Nyata oleh Israel

10 Oktober 2023

Fadli Zon Temui Dubes Palestina di DPR, Sebut Adanya Pelanggaran Nyata oleh Israel

Fadli Zon berbicara soal eskalasi konflik Palestina vs Israel, mengatakan adanya pelanggaran nyata oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Tak Mau Jadi Rempang Kedua, Warga Rumpin Mengadu ke Fadli Zon soal Konflik dengan TNI

9 Oktober 2023

Tak Mau Jadi Rempang Kedua, Warga Rumpin Mengadu ke Fadli Zon soal Konflik dengan TNI

Selama bertahun-tahun warga Desa Sukamulya, Rumpin, Bogor terlibat konflik lahan dengan TNI AU

Baca Selengkapnya