Kapolri Tito: Telegram Menjadi Aplikasi Favorit Teroris, Karena..

Reporter

Senin, 17 Juli 2017 14:24 WIB

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Tito Karnavian saat memberi penjelasan tentang dukungan Polda Metro Jaya terhadap penertiban Kalijodo dan kawasan hijau lain di DKI Jakarta. TEMPO/Ridian Eka Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, dalam dua tahun terakhir, ada 17 kasus jaringan terorisme di Indonesia yang berkomunikasi melalui Telegram, termasuk kasus bom Thamrin, penusukan polisi di Masjid Falatehan, bom panci di Bandung, dan serangan teroris di Polda Sumatera Utara.

"Sekarang kan jaringan ini udah tahu bahwa telepon, handphone, dan SMS bisa disadap, sehingga mereka mencari saluran komunikasi lain yang aman buat mereka, Telegram," kata Kapolri Tito Karnavian di Gedung DPR RI, Senin, 17 Juli 2017.

Baca juga:
Kapolri Tito Karnavian Ungkap Alasan Telegram Diblokir

Telegram menerapkan sistem end-to- endencryption sehingga segala obrolan dalam aplikasi itu tidak bisa disadap. Dalam sistem ini, hanya pengguna yang berkomunikasi yang bisa membaca pesannya. Dengan begitu, Telegram memungkinkan para teroris melakukan pembicaraan rahasia secara bebas.

Menurut Tito, kini juga berkembang fenomena lone wolf, yaitu terorisme yang dijalankan secara sendiri-sendiri alias tidak terstruktur. Jika dahulu kelompok-kelompok teroris mengajarkan para muridnya doktrin radikal dan cara membuat bom secara langsung, maka kini dapat melalui internet khsususnya Telegram.

Baca pula:
3 Serangan Teror Ini Diperintahkan Bachrun Naim Lewat Telegram

"Kalau dulu Azhari ajarin murid-muridnya untuk buat bom langsung, sekarang tidak. Cukup dengan online, chatting , campur ini, campur ini, survei, nanti disharing," kata Tito.

Selain itu, Telegram memungkinkan penggunanya membuat grup obrolan dalam jumlah besar yang dapat memuat sampai 10 ribu orang. Grup ini juga tidak memiliki administrator sehingga memungkinkan setiap orang untuk masuk ke grup obrolan dengan mudah. Menurut Tito, hal itu merupakan salah satu

Baca:
Heboh Telegram, Kapolri Tito: Dari Bom Thamrin hingga Falatehan

Menurut Tito, Telegram juga memungkinkan penggunanya untuk memasang akun anonim. Pengguna dapat menggunakan nama lain dan tidak perlu mencantumkan nomor handphone-nya. "Akunnya bisa tersembunyi, tidak harus tahu nomor HPnya tapi dia cukup gunakan username, saling kontak, chat to chat, hanya dengan user," katanya. Akibatnya, siapa saja sebenarnya yang terlibat dalam grup obrolan ini sulit terlacak.

Menurut Kapolri Tito Karnavian, jika hal ini dibiarkan maka akan terjadi ledakan-ledakan di tempat lain. "Karena kami tidak bisa men-track mereka, nanti meledak-ledak di mana-mana," kata dia.

NUR QOLBI I S. DIAN ANDRYANTO

Video Terkait:
Telegram, Aplikasi Favorit Teroris




Berita terkait

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

3 jam lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

4 jam lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

5 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

7 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

7 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

7 hari lalu

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

7 hari lalu

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

7 hari lalu

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

Nama Gibran sebelumnya diagendakan menerima Satyalancana. Begini jawaban Bobby Nasution dan Mendagri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya