KPK Sebut Akan Ada Tersangka Baru E-KTP, Pansus Angket Bereaksi  

Reporter

Selasa, 11 Juli 2017 17:47 WIB

Anggota Komisi III dari Fraksi Nasdem, Taufiqulhadi, bersiap membacakan surat usulan pengajuan hak angket KPK dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 28 April 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiqulhadi mengatakan langkah pihaknya tidak akan terpengaruh dengan pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo yang menyebut akan ada tersangka baru dari kalangan DPR dalam perkara korupsi Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP). Taufiqulhadi justru menantang KPK untuk bersikap tegas dalam menyelesaikan kasus yang diduga menyeret puluhan wakil rakyat ini.

"Persoalan e-KTP itu, KPK ambil sikap tegas, keras, dan jangan ragu agar tidak dikait-kaitkan dengan persoalan Pansus Hak Angket," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juli 2017.

Baca juga: Kabar Ada Tersangka Baru Kasus E-KTP Bikin Gelisah Anggota DPR

Menurut politikus Partai NasDem ini, kalau memang KPK telah memiliki bukti yang meyakinkan, segeralah mengambil sikap. "Jangan kemudian sengaja mengambangkan agar masyarakat bisa mengaitkan (hak angket) dengan e-KTP. Tidak ada hubungan sama sekali dengan Pansus," tuturnya.

Keberadaan Pansus Hak Angket KPK menimbulkan pro-kontra lantaran muncul saat lembaga antirasuah itu tengah berupaya mengungkap perkara korupsi e-KTP. Bahkan Ketua Pansus Hak Angket KPK Agun Gunandjar disebut-sebut turut menerima aliran duit haram megaproyek itu. Namun Agun membantah menerima dana tersebut.

Anggota Pansus Hak Angket, Masinton Pasaribu, meminta KPK segera memprosesnya bila sudah ada landasan hukum yang kuat. Ia mengingatkan agar KPK tidak bermain opini lantaran integritas dan profesionalitasnya dipertaruhkan lewat pernyataan-pernyataannya.

Selain itu, anggota Pansus Hak Angket dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menuturkan KPK memiliki catatan karena tidak menindaklanjuti proses hukum terhadap puluhan orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. "Ada 20-an lebih enggak ditindaklanjuti hingga sekarang," ujarnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

PKB dan PBNU Berselisih Karena Pansus DPR Membidik Menteri Agama soal Penambahan Kuota Haji Khusus

31 Juli 2024

PKB dan PBNU Berselisih Karena Pansus DPR Membidik Menteri Agama soal Penambahan Kuota Haji Khusus

Pansus DPR yang dimotori PKB untuk menelusuri keputusan Menteri Agama menambah kuota haji khusus memicu kemarahan PBNU

Baca Selengkapnya

KPK Siap Dampingi Pansus Haji DPR Usut Dugaan Korupsi

12 Juli 2024

KPK Siap Dampingi Pansus Haji DPR Usut Dugaan Korupsi

KPK menyatakan akan mendampingi pansus haji DPR jika ditemukan adanya indikasi korupsi.

Baca Selengkapnya

Anggota Pansus Haji: Ada Jual Beli Kuota Haji 2024 yang Untungkan Pihak Tertentu

12 Juli 2024

Anggota Pansus Haji: Ada Jual Beli Kuota Haji 2024 yang Untungkan Pihak Tertentu

Anggota Pansus Haji DPR melihat adanya indikasi pelanggaran dalam penyelenggaraan haji 2024 yang perlu segera diselidiki.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Sebut Penyelewengan Pelaksanaan Haji Rugikan Calon Jemaah yang Antre Puluhan Tahun

9 Juli 2024

Cak Imin Sebut Penyelewengan Pelaksanaan Haji Rugikan Calon Jemaah yang Antre Puluhan Tahun

Cak Imin menyebut hak angket pelaksanaan pengawasan haji akan digunakan untuk menelusuri penyelewengan oleh Kemenag.

Baca Selengkapnya

DPR Usul Hak Angket Pengawasan Haji atas Dugaan Penyelewengan Penambahan Kuota

9 Juli 2024

DPR Usul Hak Angket Pengawasan Haji atas Dugaan Penyelewengan Penambahan Kuota

Hak angket pengawasan pelaksanaan haji tahun ini diusulkan di antaranya karena penyalahgunaan wewenang Kemenag dalam mengadakan kuota tambahan haji.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

27 April 2024

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.

Baca Selengkapnya

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

26 April 2024

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Prabowo Tak Pengaruhi Rencana PKB Ajukan Hak Angket

25 April 2024

Kunjungan Prabowo Tak Pengaruhi Rencana PKB Ajukan Hak Angket

PKB tetap akan mengajukan hak angket pemilu dengan menggandeng rekan koalisinya, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

Baca Selengkapnya

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

25 April 2024

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.

Baca Selengkapnya

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

24 April 2024

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

Ganjar Pranowo angkat bicara soal rencana hak angket DPR hingga gugatan PDI Perjuangan kepada KPU dalam kaitan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya