JUMAT Serukan Jihad Doa Hadapi Ormas Anti-Pancasila

Reporter

Jumat, 19 Mei 2017 13:53 WIB

Pengurus Jaringan Ulama Muda Nusantara (Jumat) dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 17 Mei 2017 terkait penolakan khilafah dan rencana menggelar dzikir akbar akhir pekan ini. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil pimpinan Dewan Syuro Jaringan Ulama Muda Nusantara (JUMAT) Ansyori mengatakan, aktivitas organisasinya menyuarakan kerukunan antarumat beragama. “Kami akan rutin melaksanakan doa bersama, bisa diikuti oleh umat Islam dan agama lain. Ini jihad doa untuk menghindari anak muda dari doktrin 'racun' anti-Pancasila," kata Ansyori dalam kegiatan dzikir bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat 19 Mei 2017.

Menurut Ansyori, penolakan keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI, karena ormas tersebut dianggap membahayakan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Tidak menghargai Bhinneka Tunggal Ika," ujar Ansyori.

Baca juga:
Tolak Khilafah, Ulama Muda Nusantara Menggelar Zikir Akbar

Terkait proses hukum terhadap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Riziek Syihab, menurut Ansyori tergantung sikap pemerintah kedepannya. Kalau dia dianggap menganggu ketertiban bangsa. "Jumat akan mendukung pemerintah," ujar Ansyori.

Sebelumnya, JUMAT pun meminta pimpinan FPI, Rizieq Syihab memenuhi panggilan polisi. Sebagai ulama sudah seharusnya Rizieq memberi contoh yang baik kepada masyarakat. "Sekuat apapun seorang ulama, kalau tidak bisa menjadi uswah hasanah (keteladanan yang baik) maka akan gagal," kata Hadi Badori, Sekretaris Nasional JUMAT.

Baca pula:
HTI Bakal Dibubarkan, Istana: Ada Pembiaran Terlalu Lama
HTI Dibubarkan, Komnas HAM Sebut Pemerintah Berpotensi Otoriter


Selain kasus dugaan chat mesum, Rizieq Syihab tercatat beberapa kali dilaporkan ke kepolisian. Mereka pun berharap penanganan hukum kasus-kasus Rizieq bebas dari intervensi. "Hukum harus terlepas dari desakan massa atau tekanan pemerintah," kata Hadi.

Pemerintah melalui Menko Polhukam Wiranto dengan jelas mengatakan, pemerintah akan membubarkan organisasi kemasyarakatan atau ormas Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI yang disinyalir anti-Pancasila dan merongrong NKRI. Keputusan itu bukan berarti pemerintah anti terhadap ormas Islam.” Namun, semata-mata untuk merawat dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” kata Wiranto.

IRSYAN HASYIM I S. DIAN ANDRYANTO

Berita terkait

Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

59 hari lalu

Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

Enam orang itu meminta Kapolri usut izin acara Metamorfoshow di TMII yang diduga bagian dari HTI.

Baca Selengkapnya

Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

23 Februari 2024

Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

Nicolas menjelaskan penyelenggara acara itu telah meminta izin keramaian kepada Polsek Cipayung terkait kegiatan peringatan Isra Miraj di TMII.

Baca Selengkapnya

Peringati 1 Abad Kelahiran, NU Tegaskan Sikap Ideologi, Tolak Negara Khilafah

8 Februari 2023

Peringati 1 Abad Kelahiran, NU Tegaskan Sikap Ideologi, Tolak Negara Khilafah

Sekali lagi NU menyatakan menolak tegas ideologi negara khilafah. Sikap ideologi NU ini merupakan hasil dari Muktamar Internasional Fikih Peradaban.

Baca Selengkapnya

Siti Elina, Perempuan Penerobos Istana Tak Kooperatif Saat Diperiksa Densus 88

28 Oktober 2022

Siti Elina, Perempuan Penerobos Istana Tak Kooperatif Saat Diperiksa Densus 88

Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Densus 88 masih mendalami hubungan Siti Elina dengan jaringan kelompok radikal Islam HTI dan NII.

Baca Selengkapnya

Dicurigai Terhubung Kelompok Teroris, Siti Elina Mengikuti Akun Medsos Eks HTI dan NII

26 Oktober 2022

Dicurigai Terhubung Kelompok Teroris, Siti Elina Mengikuti Akun Medsos Eks HTI dan NII

Polisi akan mendalami hubungan Siti Elina dengan kelompok teroris setelah perempuan itu hendak menerobos Istana. Mengikut akun medsos eks HTI.

Baca Selengkapnya

Face Recognition untuk Selidiki Penodong Paspampres yang Disebut Anggota HTI & Gagal Ginjal Akut Jadi Top 3 Metro

26 Oktober 2022

Face Recognition untuk Selidiki Penodong Paspampres yang Disebut Anggota HTI & Gagal Ginjal Akut Jadi Top 3 Metro

Polda Metro Jaya gunakan face recognition untuk selidiki penodong Paspampres yang disebut anggota HTI & gagal ginjal akut Jadi Top 3 Metro.

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana Merdeka

25 Oktober 2022

Ini Kronologi Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana Merdeka

Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres dipastikan belum terobos Istana Merdeka.

Baca Selengkapnya

Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres, BNPT: Anggota HTI

25 Oktober 2022

Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres, BNPT: Anggota HTI

BNPT menyatakan peristiwa perempuan todongkan pistol ke paspampres di Istana Negara pagi tadi dilakukan oleh anggota HTI.

Baca Selengkapnya

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

11 Juli 2022

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Pakar Prediksi Anies Baswedan Bisa Kena Kampanye Hitam di Pilpres 2024

26 Juni 2022

Pakar Prediksi Anies Baswedan Bisa Kena Kampanye Hitam di Pilpres 2024

Reza Hariyadi menduga ada pihak yang hendak menyeret Anies Baswedan ke dalam politik identitas dengan melakukan pola-pola stigmatisasi dan framing

Baca Selengkapnya