TEMPO.CO, Bima- Keluarga terduga teroris Poso asal Bima, Askar alias Zaid, 28 tahun, meminta kepolisian segera memulangkan jenazah Askar agar bisa dimakamkan secara layak.
Azkar merupakan satu dari dua terduga teroris anggota Mujahidin Indonesia Timur yang tewas ditembak Satgas Tinombala di pegunungan Poso, Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Senin, 15 Mei 2017.
Paman Askar, Mudin (49) berharap proses autopsi jenazah kemenakannya tidak terlalu lama. “Kami di sini sangat resah dan sering didatangi aparat,” kata Mudin yang ditemui Tempo di RT 07 RW 02, Kelurahan Nae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu, 17 Mei 2017.
Selain Askar, terduga teroris yang tewas ditembak ialah Firdaus alias Daus alias Barok Rangga. Keduanya berasal dari Bima. Mudin mengatakan pemakaman jenazah terduga teroris di tanah kelahirannya menjadi hak keluarga. "Demi alasan kemanusiaan, sebaiknya jenazah dikembalikan ke pihak keluarga secepatnya," kata Mudin.
Menurut Mudin, lambatnya pemulangan jenazah teroris tersebut ke pihak keluarga bisa menimbulkan masalah baru di masyarakat. Mereka meminta jenazah segera dikembalikan. "Biarpun tinggal tengkorak dan kerangka, tetap kami terima," katanya.
Mudin berujar, jika jenazah dimakamkan di tempat lain, kerabat akan kesulitan melakukan ziarah kuburnya. "Belum lagi masalah keuangan untuk naik pesawat terbang," katanya.