INFO NASIONAL - Bupati Poso Verna Gladies Merry Inkiriwang memiliki cara sendiri dalam melestarikan dan mempertahankan budaya lokal daerahnya. Dalam gelaran Apkasi Otonomi Expo 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), beragam budaya kearifan lokan dan produk UMKM dipamerkan di stand Kabupaten Poso.
Verna menjelaskan, di stan itu pihaknya membawa spesial maestro Kabupaten Poso yakni salah satu masyarakat Lembah Bada yang mengenakan pakaian tradisional yang terbuat dari kulit kayu atau disebut dengan kain ranta. "Beliau ini satu-satunya sudah diakui nasional bahkan dunia internasional, corak-corak yang beliau lestarikan dengan menggunakan pewarnaan alam, kemudian corak budaya yang sangat kental," kata Verna saat mengunjungi stan Kabupaten Poso, Rabu, 10 Juli 2024.
Verna mengatakan, kain ranta dari kulit kayu ini diproses sedemikian rupa dengan corak budaya dan pewarnaan murni dari alam. "Jadi ini tidak ada pewarnaan pabrik semua ini murni dari alam, pewarnaan dari getah dan sebagainya yang beliau racik sedemikian rupa dan yang punya saya itu sudah kurang lebih 12 tahun, jadi sampai sekarang engga luntur dan masih baik keadannya," ujarnya.
Pakaian tradisional dari Lembah Bada, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang terbuat dari kulit kayu atau disebut kain ranta di stan Apkasi Otonomi Expo, Rabu, 10 Juli 2024. TEMPO/Afrilia.
Juga terdapat replika patung palindo megalit, yang umurnya 3 ribu sampai 5 ribu tahun. Megalit merupakan batu besar peninggalan prasejarah berupa tempayan batu raksasa yang dinamai kalamba. Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah ini pun dikenal dengan sebutan seribu megalit. "Kami juga ada rumah adat tambi yang kami bawa, kain-kain, dan hasil UMKM," kata Verna.
Verna memang memiliki visi misi yang salah satunya adalah program unggulan untuk 500 UMKM bangkit mandiri. "Jadi saya ingin memang sangat memajukan UMKM menjadi salah satu program unggulan kami dan tahun ini sudah terpenuhi 500 UMKM dan hari ini kami membawa dan mensupport UMKM yang produknya sudah berkelanjutan terus ada, sudah ikut pembinaan dan selalu aktif serta inovatif," ujarnya.
Sebab, pihaknya tidak hanya memamerkan produk UMKM tapi juga mencarikan pasarnya. "Sehingga ke depan bukan hanya dijual di lokal, tapi harapanya melalui ekspose hari ini juga bisa dibeli, dikenal, dan ada repeat order, supaya ekonomi para UMKM kami terus naik," ucap Verna.
Bupati Poso Verna Gladies Merry Inkiriwang mengunjungi stan Kabupaten Poso dalam gelaran Apkasi Otonomi Expo, Rabu, 10 Juli 2024. Dok. Pemkab Poso.
Lestarikan Budaya dan Pariwisata
Terkait pelestarian budaya, Verna menjelaskan, pihaknya setial tahun memiliki beberapa kegiatan, di antaranya ada Festival Danau Poso yang sudah masuk dalam Kalender Event Nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Juga ada event-event kecil yang lebih spesifik kepada melestarikan budaya maupun warisan kekayaan alam yang ada di Poso.
"Ada namanya Festival Tampolore, yang diliput sampai media internasional. Jadi yang selalu kami sampaikan adalah bagaimana kami terus melestarikan kepada anak cucu kita memperkenalkan kepada mereka bahwa kita punya budaya yang sangat luar biasa, unik dan harganya tidak ternilai, sehingga kita harus terus kembangkan," ujar Verna.
Di sekolah, Verna melanjutkan, juga diwajibkan dan diperintahkan dirinya untuk membuat semua kegiatan yang berkaitan dengan kearifan lokal, maupun seni tari dan budaya. Setiap akhir pekan, dirinya juga membuat kegiatan di kabupaten dalam festival seni budaya.
"Jadi kami buat di Kota Poso, dan di Kota Wisata Tentena, kami akan terus menyajikan sepanjang tahun jadi ada musik kekiniannya tetapi pasti ada unsur budaya yang ditampilkan, ada kearifan lokal yang kami bautkan dalam satu festival seni dan budaya setiap weekend," kata Verna.
Sebab, Verna menegaskan, ke depan pihaknya ingin memajukan pariwisata sebagai fokusnya dan juga pertanian. "Salah satunya adalah dengan membuat agenda-agenda tetap untuk mempromosikan budaya, mengangkat sejarah, mempromosikan pariwisata kita, itu akan menjadi satu paket bersama-sama kami akan lestarikan".
Terkait pariwisata, Verna menjelaskan, tahun lalu Gubernur Sulawesi Tengah sudah mengangkat Sulawesi Tengah menjadi negeri seribu megalit. "Diskusi dengan beliau, mempersilakan Poso mengambil silakan, tapi saya bilang lebih bagus diambil oleh provinsi, karena jalan menuju megalit-megalit itu adalah sebagian besar jalan provinsi, walaupun ada di daerah kami Kabupaten Poso, jadi kami perlu kolaborasi," ujarnya.
Menurut Verna, ke depan yang akan menjadi fokus dalam pariwisata adalah adanya wisatawan yang datang melihat megalit-megalit yang ada di wilayahnya. Hal itu tentu akan mendongkrak juga destinasi lain yang ada, seperti Danau Poso dan pantai.
"Jadi kami lengkap, kami ada pantai, kami ada danau, kami ada lembah bukit yang di situ lah ada terletak megalit-megalit itu. Kami juga sedang menggarap banyak gua-gua baru yang kamj dapatkan, jadi ada tengkorak dan nilai sejarahnya tinggi sekali, nah kami sedang revitalisasi agar ke depan menjadi suatu penguatan juga," ucap Verna.
Verna berharap ke depan bisa meningkatlan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Poso, melalui pemberdayaan masyarakat baik ekonomi, pariwisata, pertanian, dan perkebunan. "Seperti tadi arahan Bapak Presiden, yang menyampaikan kepala daerah itu bukan hanya tentang aturan tetapi bagaimana berinovasi dan memiliki pikiran entrepreneurship melihat potensi," ujarnya.
Menurutnya, arahan Presiden Jokowi itu sangat sejalan dengan pihaknya di Poso, yang melihat potensi dari adanya megalit-megalit dan sebagainnya. "Ke depan kami kerja bersama-sama kolaborasi pastinya, apa yang kami lakukan di Poso harapan kami peningkatan-peningkatan di Poso juga tentu saja peningkatan untuk daerah kita maupun bangsa dan negara kita," kata Verna. (*)