Jurnalis dan Aliansi Buruh Bali Bersatu Mengadakan Aksi May Day

Reporter

Senin, 1 Mei 2017 15:11 WIB

Sejumlah buruh dan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bali Bersatu menggelar aksi peringatan Hari Buruh atau Mayday di depan kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, 1 May 2017. Foto: Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Denpasar - Irama baleganjur, musik tradisional khas Bali mengiringi perjalanan aksi massa ratusan orang memperingati Hari Buruh 2017. Massa aksi tergabung dalam Aliansi Buruh Bali Bersatu.

Mereka terdiri atas Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) Bali, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali, Front Mahasiswa Nasional (FMN) Denpasar, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar.

Baca juga:
May Day, Pesan Jusuf Kalla di Hari Buruh 2017



Massa aksi menggelar aksi longmarch mengelilingi lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar. Mereka memusatkan aksi di depan kantor Gubernur Bali. Koordinator aksi Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana dalam orasinya menentang kebijakan pengupahan rezim Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

"Kami menuntut pencabutan PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan. Skema politik upah murah kelas pekerja buruh, padahal harga kebutuhan pokok semakin tinggi," katanya, Senin, 1 Mei 2017.

Baca pula:
Hari Buruh, AJI Makassar Dorong Perda Perlindungan Jurnalis



Ia menjelaskan dalam PP 78 tahun 2015 upah setiap tahun hanya berdasarkan dua indikator saja, yaitu pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi. Rezim Presiden Joko Widodo, ujar dia, tidak mampu mensejahterakan kehidupan buruh di Indonesia.

"Jelas kami kecewa, karena dari rezim ke rezim itu sama saja. Sistem kerja kontrak dan outsourching semakin marak, dan sebenarnya masih banyak pekerja kita yang dibayar di bawah upah minimum," ujarnya. Ia menambahkan PP 78 tahun 2015 cenderung menggembosi gerakan-gerakan buruh di Indonesia.

Silakan baca:
Hari Buruh, Aksi di Yogyakarta Meniru Semangat Sultan Agung

Budi menuturkan bila ditinjau pada 2015 perubahan upah nasional masih 18,6 persen. Kemudian, turun menjadi 11,5 persen pada 2016. "Hanya naik 8,25 persen pada 2017," tuturnya.

Ketua AJI Denpasar Hari Puspita mengatakan setiap tahun berjuang dalam peringatan Hari Buruh, namun tetap saja hak-hak buruh sulit terpenuhi. "Energi kita sangat dibutuhkan untuk itu. Perjuangan ada di setiap sektor perusahaan, termasuk perusahaan media," katanya.

Menurut dia selama hak jurnalis tidak terpenuhi, maka berimbas terhadap independensi yang sulit dicapai. "Jurnalis juga buruh. Kesaksian kita hari ini, di negeri ini adanya pengingkaran hak-hak buruh di semua sektor," tuturnya.

Hari menambahkan ihwal kesejahteraan pekerja media yang merosot justru berasal dari internal perusahaan. "Sekarang dalam kondisi yang sulit manajemen ekonomi media, tapi hak standar itu harus tetap diupayakan," ucapnya.

Adapun Haerul Umam dari LBH Bali saat orasi menekankan bahwa rezim Joko Widodo tidak berpihak kepada buruh. "Kebijakan yang dikeluarkan Jokowi hanya untuk melindungi pengusaha. Kawan-kawan buruh upahnya hanya naik, 8,25 persen, itu tidak ada apa-apanya dengan kebutuhan hidup," katanya.

Aksi teatrikal dan pembacaan puisi dari FMN (Front Mahasiswa Nasional) Denpasar tentang penindasan buruh di Indonesia mewarnai unjuk rasa. Selain itu, mereka juga menyanyikan lagu berjudul Darah Juang, lagu yang populer dalam gerakan meruntuhkan rezim Soeharto. Para massa aksi sempat menari bersama diiringi musik tradisional Bali sebelum meninggalkan lokasi unjuk rasa.

BRAM SETIAWAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

1 hari lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

3 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

6 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

6 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

8 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

35 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

40 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

40 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya