Ini Kata Pakar Tata Negara Soal Problem yang Membelit DPD

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 7 Maret 2017 20:30 WIB

Suasana Sidang Paripurna Luar Biasa DPD RI di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 5 Oktober 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar hukum tata negara dari Universitas Syekh Yusuf (UNIS), Refly Harun, mengatakan problem utama yang ada di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) adalah pengelompokan. Tidak seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang memiliki fraksi-fraksi, di DPD tiap anggotanya bermain sendiri.

"132 orang (anggota DPD) tanpa grouping memang berat. Masa ada 132 fraksi," kata Refly dalam diskusi Kembalikan Marwah DPD di Hotel Santika, Slipi, Jakarta, Selasa, 7 Maret 2017.

Baca: Pakar Tata Negara; Perkuat Wewenang DPD

Permasalahan pengelompokan ini dianggap belum ada solusinya. Di luar negeri, kata Refly, pengelompokan senator bisa dilakukan dengan memilah-milahnya berdasarkan ideologi. "Ada jalur yang konservatif dan liberal, ada antara kanan dan kiri," tuturnya. Menurut dia, pengelompokan seperti ini cenderung dihindari di Indonesia.

Refly berujar pemecahan masalah ini bisa saja lewat anggota DPD yang bergabung dengan partai politik. Namun, bila seperti ini jangan cuma terafiliasi di satu partai saja.

Bila tetap diperlukan adanya pengelompokan, dapat mencontoh susunan pimpinan DPD. "Buat tiga fraksi saja, Indonesia bagian timur, bagian barat, dan bagian tengah," ucapnya.

Simak pula: Jawa Barat Hibahkan Tanah di Bandung untuk Kantor DPD

Selain itu, ada pula pengelompokan yang bersifat tidak permanen seperti berkelompok yang berdasarkan isu. "Mereka punya concern yang sama, bergabung di satu isu, kemudian kaukus ini yang bekerja," ujar Refly.

Namun, ia menilai dari semua skenario itu tidak ada yang berjalan di DPD. Yang terjadi, kata dia, permainan politik masing-masing individualnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

5 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

7 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Refly Harun: Kami Hampir Down, tapi Ada Tiga Hakim Konstitusi Luar Biasa

9 hari lalu

Refly Harun: Kami Hampir Down, tapi Ada Tiga Hakim Konstitusi Luar Biasa

Anggota Tim Hukum Anies-Muhaimin, Refly Harun, menanggapi putusan MK soal sengketa pilpres yang menolak permohonan pihaknya.

Baca Selengkapnya

Refly Harun Tuding Ada Upaya Intervensi Hakim MK Sejak Awal Sidang

11 hari lalu

Refly Harun Tuding Ada Upaya Intervensi Hakim MK Sejak Awal Sidang

Tim hukum AMIN Refly Harun menuding adanya intervensi kepada hakim MK dalam membuat putusan dari permohonan sengketa Pilpres yang mereka ajukan.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

14 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

14 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Refly Harun Ungkit Pernyataan Sri Mulyani Soal Pemblokiran Anggaran Bukan untuk Bansos

14 hari lalu

Refly Harun Ungkit Pernyataan Sri Mulyani Soal Pemblokiran Anggaran Bukan untuk Bansos

Tim hukum AMIN Refly Harun mengungkit soal pemblokiran anggaran yang menurut Menkeu Sri Mulyani bukan untuk bansos berbeda dengan pernyataan Airlangga

Baca Selengkapnya

Refly Harun Tuding 4 Menteri Jokowi Berbohong di Sidang Sengketa Pilpres MK

15 hari lalu

Refly Harun Tuding 4 Menteri Jokowi Berbohong di Sidang Sengketa Pilpres MK

"Masa automatic adjustment dilakukan di bulan Januari?" tanya Refly Harun.

Baca Selengkapnya