Muhammadiyah: Revisi UU KPK Perlu Dikaji  

Reporter

Selasa, 7 Maret 2017 13:00 WIB

ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta – Pemimpin Pusat Muhammadiyah Busyro Muqaddas menganggap masyarakat perlu melakukan kajian hukum yang mendalam dan mengkritik rencana perubahan Undang-Undang KPK Nomor 30 Tahun 2002. Tujuannya, agar dapat memberikan pandangan yang tepat untuk para pembuat kebijakan dan pemegang keputusan.

”Upaya ini dilakukan supaya kita selalu siap setiap ada usaha pelemahan KPK.” Busyro menyampaikannya dalam pernyataan tertulis, Selasa, 7 Maret 2017. Kajian hukum dinilai lebih baik dan melengkapi gerakan demonstrasi jika harus unjuk rasa pada waktunya.

Baca:
Pemerintah Belum Revisi UU KPK, Fahri: Tak Jalan Barang Ini
Kemenkumham Tak Tahu Soal Beredarnya Draf Perppu KPK
Ini Langkah KPK Jika Pemerintah Ngotot Revisi PP Nomor 99

Ketua Forum Dekan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia Trisno Rahardjo mengatakan ada perbaikan pada draf RUU KPK 2016 dibanding draf 2015. Namun isi draf itu tidak menghilangkan substansi draf 2015, di antaranya mengenai pengawasan. “RUU KPK yang ada adalah pelemahan KPK karena bertentangan dengan filosofi KPK,” kata Trisno.

Sebagai satu-satunya lembaga antikorupsi yang sudah menunjukkan hasil, Trisno berujar, sudah sepatutnya KPK menjadi satu-satunya lembaga yang menangani korupsi. Langkah ini perlu diambil agar proses korupsi di semua daerah bisa ditangani dengan standar yang sama.

Baca juga:
Wapres JK Bicara tentang Raja Salman dan Negara Tanggung
Komunitas Konservasi Duga Bisnis Satwa Dilindungi Ini Marak
Raja Salman di Bali, Gubernur: Jangan Terlalu Ketat

Ketua Asosiasi Program Studi Ilmu Hukum Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia Muhammad Najih A. Hamid sepakat bahwa revisi UU KPK bertentangan dengan semangat yang diusung Presiden Joko Widodo dalam Nawacita. “Kita harus mewaspadai segala upaya pelemahan KPK, termasuk dalam RUU KUHP dan KUHAP, khususnya terkait dengan kewenangan KPK.”

Najih menilai revisi UU KPK tidak didasari naskah akademik. Perubahan kewenangan KPK, kata dia, juga tidak sesuai dengan semangat UNCAC dan G-20. “Jangan mengulangi kesalahan masa lalu kegagalan lembaga antikorupsi, terlebih melihat prestasi KPK saat ini.”

MAYA AYU PUSPITASARI



Berita terkait

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

1 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

7 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

8 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

19 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

22 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya

Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

22 hari lalu

Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

Berikut lokasi salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya