Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wapres JK Bicara tentang Raja Salman dan Negara Tanggung  

image-gnews
Wapres Jusuf Kalla disambut utusan Raja Salman, dalam acara jamuan makan malam, di hotel Raffles, Jakarta, 3 Maret 2017. Pertemuan Kalla dengan Raja Salman tertutup bagi media. KIP Setwapres/Yohanes Liniandus
Wapres Jusuf Kalla disambut utusan Raja Salman, dalam acara jamuan makan malam, di hotel Raffles, Jakarta, 3 Maret 2017. Pertemuan Kalla dengan Raja Salman tertutup bagi media. KIP Setwapres/Yohanes Liniandus
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud telah membuat masyarakat Indonesia heboh. Kehebohannya bahkan mengalahkan acara KTT International Ocean Rim Assosiation (IORA) yang dihadiri 15 kepala negara. JK menilai hal itu karena kunjungan Raja Salman diiringi kemewahan yang menyertainya.

"Hari ini 15 kepala negara hadir di KTT IORA, tapi banyak yang tidak tahu. Kenapa itu? Karena kunjungan Raja Salman banyak wah itu," kata JK saat membuka rapat kerja nasional Institut Lembang Sembilan, Senin, 6 Maret 2017, di Hotel Mercure, Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca juga: Riuh Soal Raja Arab ke Indonesia, JK: Karena Dia Kaya

Kalla menyebut deretan wah yang menyertai kunjungan Raja Salman. Mulai dari jumlah rombongannya yang mencapai 1.500 orang, hingga fasilitas wah yang dibawa dari Arab Saudi. "Tiap hari televisi membahas tangga pesawat yang pakai elevator, mobil yang berapa harganya. Macam-macam. Heboh sebangsa ini. Di Timur Tengah juga heboh, karena melihat kehebohan kita," kata Kalla.

Menurut Kalla, kemewahan kunjungan Raja Salman disebabkan karena Arab Saudi adalah negara kaya. Dan di dunia ini, kata dia, hanya ada dua jenis negara yang mendapat perhatian, yaitu negara kaya dan negara nakal.

Baca pula:
Raja Arab Salman ke Indonesia, JK: Kerja Sama Ini Yang Belum
Kunjungan Raja Arab, JK: Di Pertanian, Saudi Hanya Punya Dana

Dia menyebut Fidel Castro di Kuba, Hugo Chavez di Venezuela, Ahmadinejad di Iran, atau pun Kim Jong-Un di Korena Utara. Negara-negara itu tidak kaya tapi oleh Barat dianggap nakal. "Kita dua-duanya tidak. Tidak kaya, tidak nakal juga. Jadi kemana-mana tidak jadi berita," kata Kalla, menyebutkan ini dengan istilah negara tanggung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak jadi berita ini sangat terasa saat pemimpin Indonesia berkunjung ke negara lain. Kalla mencontohkan dirinya yang berkunjung kemana-mana cuma cuma jadi berita kecil di koran. Ini berbeda dengan kunjungan pemimpin Cina, India, atau Jepang ke negara lain yang mendapat liputan live televisi. "Coba lihat, negara-negara yang tanggung, kurang mendapatkan perhatian dunia," kata Kalla. Karena itulah dia mengatakan jika Indonesia ingin dikenang, maka negara ini harus maju dan mampu diantara negara-negara lainnya, bukanmenjadi negara tanggung.

Institut Lembang Sembilan adalah lembaga kajian yang didirikan Kalla bersama Alwi Hamu dan kawan-kawannya sejak 2003. Lembaga ini melakukan diskusi dan kajian di bidang ekonomi dan politik.

AMIRULLAH SUHADA

Simak:

Dubes Arab Saudi: Raja Salman Menyukai Destinasi Wisata Laut

Bisa Jadi Raja Salman ke Bali untuk Wisata Toleransi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

1 jam lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

1 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.


Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

3 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. (ANTARA/Rubby Jovan)
Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.


Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong


Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

15 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.


Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

15 hari lalu

Mantan wakil presiden Jusuf Kalla di rumahnya Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TEMPO/Bagus Pribadi
Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.


Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

15 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.


Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

15 hari lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.


Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

16 hari lalu

Capres cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediaman Jusuf Kalla, Jalan Brawijaya 27, Jakarta Selatan, Rabu 20 Maret 2024. Foto: Tempo
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.


Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

33 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.