Mengapa THR Sriwedari Sudah 30 Tahun Harus Pindah?

Reporter

Minggu, 15 Januari 2017 15:57 WIB

Anak-anak dari sanggar Meta Budaya tampil dalam Festival Dolanan Bocah di Plaza Taman Sriwedari, Solo, Minggu (20/5). Festival yang menampilkan nyanyian, tarian, dan permainan tradisional anak-anak itu berlangsung 18-20 Mei. Tempo/ Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Solo - Pemerintah Kota Surakarta tidak lagi memperpanjang sewa lahan untuk Taman hiburan Rakyat (THR) di kawasan Sriwedari. Akibatnya, tempat hiburan dan rekreasi yang sudah berusia 30 tahun itu harus pindah.

Berbagai komunitas yang lahir di tempat itu juga harus mencari lokasi baru untuk beraktifitas. "Kami masih mencari-cari, belum ada keputusan," kata Ketua Koes Plus Fans Club Surakarta, Dandung kepada Tempo, Ahad 15 Januari 2017.

Baca juga:
Puncak Musim Hujan Jawa Tengah, Dua Bulan Ini
Perangi Narkoba, MUI Jawa Tengah Bentuk Gannas Annar


Menurut Dandung, komunitas penggemar lagu-lagu Koes Plus di Surakarta itu terbentuk dari sajian panggung THR Sriwedari. Tempat hiburan itu menyediakan musik-musik khusus pada setiap malam. "Salah satunya lagu-lagu Koes Plus setiap Senin malam," katanya.

Sejak terbentuk 16 tahun silam, KPFC Surakarta secara rutin berkumpul di THR Sriwedari. Anggotanya berasal dari beragam kalangan. Bahkan, Joko Widodo juga sempat menjadi penasehat. "Sebelum beliau menjabat sebagai Wali Kota Surakarta," katanya.

Komunitas itu akhirnya juga melahirkan banyak kelompok musik yang khusus menyanyikan lagu-lagu Koes Plus. "Kelompok musik itu lahir di panggung THR Sriwedari," katanya. Mereka menjadi penikmat sekaligus pengisi acara tersebut.

Selain itu, THR Sriwedari juga menjadi tempat untuk menjamu para fans Koes Plus dari kota lain yang berkunjung ke Solo. "Seperti bulan ini misalnya, kami menggelar parade band khusus penggemar Koes Plus," katanya. Parade itu akan diikuti oleh 40 kelompok musik dari berbagai kota.

Pemindahan THR Sriwedari itu membuat komunitas itu harus mencari tempat berkumpul yang baru. "Kemungkinan kami akan mengikuti kepindahan THR," katanya. Namun, hingga saat ini juga belum ada kejelasan mengenai lokasi baru untuk THR.

KPFC Surakarta juga berupaya mencari alternatif lain jika THR belum mendapat lokasi baru dalam waktu dekat. "Kami sudah menjalin komunikasi dengan Lokananta," katanya. Menurut dia, perusahaan rekaman milik negara itu juga memiliki sejarah yang panjang terkait pengembangan musik di tanah air.

Selama ini, THR Sriwedari memiliki agenda reguler untuk panggung musiknya. Mereka selalu mementaskan lagu Koes Plus pada Senin dan Kamis malam. Selanjutnya, ada juga slow rock pada Selasa malam, dangdut pada Rabu dan Sabtu malam, tembang kenangan pada Jumat malam dan campursari pada Minggu malam.

Sedangkan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan tidak diperpanjangnya kontrak THR Sriwedari diakibatkan oleh program penataan ruang yang tengah dilakukan. "Ada beberapa proyek penataan di Sriwedari yang akan segera dilakukan," katanya.

Dalam perencanaan yang telah disusun, pemerintah akan membangun beberapa fasilitas publik di lahan itu. Selain membangun ulang Gedung Wayang Orang, Surakarta juga akan membangun masjid agung di kawasan yang berada di pusat kota itu.

Selain itu, Surakarta akan merevitalisasi Danau Segaran yang juga berada di Sriwedari. Revitalisasi itu menjadi satu rangkaian dengan penataan sistem drainase di Surakarta.

Menurut Rudyatmo, THR masih memiliki kemungkinan untuk menempati Sriwedari lagi. "Tapi nanti jika penataannya sudah selesai," katanya. Menurutnya, program penataan Sriwedari akan berlangsung hingga tiga atau empat tahun ke depan.

Salah satu warga Grogol, Sukoharjo, Jayanti mengatakan bahwa THR Sriwedari merupakan tempat rekreasi keluarga yang cukup representatif. "Saya sering mengajak anak ke sana," katanya. THR Srwiwedari memang memiliki wahana permainan anak yang beragam.

"Yang paling legendaris adalah boom boom car," katanya. Dia mengaku sering bermain mobil senggol itu sejak masih kanak-kanak. "Sudah ada sejak saya kecil," katanya.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

49 hari lalu

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

1 Maret 2024

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

Berikut daftar nama yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo, ada nama bapak dan anak, Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

PDIP Solo Enggan Ikut Pilkada Serentak jika Kondisinya Serupa dengan Pemilu 2024

17 Februari 2024

PDIP Solo Enggan Ikut Pilkada Serentak jika Kondisinya Serupa dengan Pemilu 2024

Rudy menegaskan PDIP Kota Solo enggan mengikuti Pilkada Kota Solo jika pilkada tersebut berjalan seperti halnya Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

FX Rudy Ungkap Penyebab Perolehan Kursi Legislatif PDIP Turun di Kota Solo

17 Februari 2024

FX Rudy Ungkap Penyebab Perolehan Kursi Legislatif PDIP Turun di Kota Solo

Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Rudy angkat bicara soal perolehan kursi legislatif partai banteng turun di Kota Solo. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ganjar Singgung soal Anomali Hasil Quick Count Pemilu 2024, Ini Respons FX Rudy

17 Februari 2024

Ganjar Singgung soal Anomali Hasil Quick Count Pemilu 2024, Ini Respons FX Rudy

Ganjar mengungkapkan TPN dan pendukungnya mempertanyakan soal hasil hasil quick count yang memposisikan pasangan nomor urut tiga di urutan terbawah.

Baca Selengkapnya

Gibran Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke FX Hadi Rudyatmo: Sosok yang Luar Biasa

13 Februari 2024

Gibran Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke FX Hadi Rudyatmo: Sosok yang Luar Biasa

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengucapkan selamat ulang tahun kepada mantan pendahulunya, FX Hadi Rudyatmo, pada Selasa, 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Ini Respons Politikus Partai Politik hingga Tim Capres

26 Januari 2024

Jokowi Soal Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Ini Respons Politikus Partai Politik hingga Tim Capres

Sejumlah politikus partai politik hingga tim kampanye capres Pilpres 2024 merespons Presiden Jokowi yang sebut presiden boleh kampanye dan memihak

Baca Selengkapnya

Para Politikus Senior PDIP Ini Buka Suara soal Presiden Boleh Memihak

25 Januari 2024

Para Politikus Senior PDIP Ini Buka Suara soal Presiden Boleh Memihak

Pernyataan Jokowi yang mengatakan Presiden boleh memihak menuai respons dari sejumlah politikus senior PDIP. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Gibran Didesak Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo: Nyalon Cawapres Kan Butuh Waktu

21 Januari 2024

Gibran Didesak Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo: Nyalon Cawapres Kan Butuh Waktu

Ketua DPC PDIP Solo Fx Hadi Rudyatmo menanggapi desakan mundur ke Gibran dari kursi Wali Kota.

Baca Selengkapnya

FX Rudy Sebut Era Jokowi Lebih Sadis Dibandingkan Orde Baru

10 Januari 2024

FX Rudy Sebut Era Jokowi Lebih Sadis Dibandingkan Orde Baru

FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan penilaiannya terhadap masa orde baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, dibandingkan era Jokowi.

Baca Selengkapnya