TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah ikut berupaya memerangi narkoba. Organisasi keagamaan ini membentuk Gerakan Nasional Antinarkoba (Gannas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah yang dilantik pada Sabtu, 14 Januari 2017.
Ketua MUI Jawa Tengah Ahmad Darodji menyatakan Gannas Annar akan berkoordinasi dengan instansi lain. “Kami mendesak kepada Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama agar bahaya narkoba bisa masuk kurikulum sekolah,” kata Ahmad Darodji saat pelantikan pengurus Gannas Annar di Semarang.
Gannas Annar beranggotakan para tokoh agama, tokoh masyarakat, mantan pejabat, dan pemuda di wilayah Jateng bersinergi dengan instansi atau lembaga lain untuk memerangi narkoba. Sosialisasi juga akan dilakukan seperti membuat VCD dengan bahasa yang mudah dicerna untuk diedarkan ke sekolahan, pondok pesantren, kampus perguruan tinggi hingga masyarakat umum.
Selama ini MUI sudah berupaya mencegah peredaran narkoba. Beberapa waktu lalu, MUI Jawa Tengah menggelar khotbah Jumat serentak di 35 ribu masjid yang tersebar di Jawa Tengah dengan tema yang sama, yaitu "Menyelamatkan Generasi Penerus dari Bahaya Narkoba".
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jenderal Budi Waseso menyatakan bahaya narkoba sudah menjalar ke berbagai lini. Ini tak lepas dari pertarungan antar Negara. Indonesia adalah korban perang modern karena banyak negara mengimpor berbagai jenis narkoba ke berbagai daerah di pelosok nusantara.
Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang menjadi pecandu. Selain itu obat-obatan terlarang juga merenggut kurang lebih 57 jiwa per hari atau sebanyak 15 ribu orang setiap tahun, baik laki-laki maupun perempuan, mulai anak-anak, remaja, hingga orangtua.
"Peredaran narkoba begitu masif, bahkan kita gencar memerangi, mereka juga gencar melawan,” kata Budi. Gannas Annar akan menyuarakan narkotika itu berbahaya dari sudut pandang agama. “Maka pembangunan mental spiritual penting untuk mencegah maupun menangkal narkoba."
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai kejahatan narkoba sudah semakin merajalela. Mulai dari dosen, pelajar, polisi, dan lain-lain sudah ada yang terkena narkoba. “Semua harus tegas melawan narkoba guna menyelamatkan generasi muda Indonesia,” kata dia. Ganjar ingin menjatuhkan sanksi pemecatan jika ada pegawainya yang terlibat dalam kasus narkoba.
ROFIUDDIN