Setya Novanto Bisa Dilantik Jadi Ketua DPR Esok Hari, Asal...

Reporter

Selasa, 29 November 2016 20:31 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dalam Rapat Pleno Pengurus DPP Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta,6 Oktober 2016. TEMPO/Maria Fransisca (magang)

TEMPO.CO, Jakarta - Proses pergantian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Ade Komarudin ke Setya Novanto dikebut. Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan Setya bisa saja segera dilantik esok hari.

Fadli menuturkan hal itu bergantung pada rapat Badan Musyawarah yang digelar malam ini. "Lihat nanti di Bamus," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 November 2016.

Agenda rapat Bamus malam ini adalah menentukan jadwal sidang paripurna DPR. Dalam paripurna, keputusan rapat Bamus terkait dengan pergantian Ketua DPR akan dibacakan dan diputuskan. "Bisa langsung ditetapkan (pergantian Ketua DPR)," ujar Fadli.

Menurut Fadli, masalah substansial terkait dengan pergantian Ketua DPR ini telah selesai. DPP dan Fraksi Partai Golongan Karya telah mengirimkan surat ke pimpinan DPR. Ade Komarudin pun, tutur Fadli, telah legawa menerima keputusan partainya. "Hanya masalah seremonial. (Penggantian) akan dilakukan sesuai dengan UU MD3," ucapnya.

Baca: Sekjen Golkar: Terima Kasih Ade Komarudin

Upaya mempercepat pergantian Ketua DPR terlihat dari penolakan terhadap permintaan Ade agar rapat Bamus digelar pada Kamis sore, 1 Desember 2016. Tapi rapat pimpinan DPR memutuskan rapat Bamus dilangsungkan Selasa ini pukul 20.00.

Rapat pimpinan yang berlangsung mulai siang hingga sore tadi sempat diskors. Dalam skorsing itu, Akom—panggilan akrab Ade—menemui Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham, pelaksana tugas Ketua Fraksi Golkar Kahar Muzakkar, dan Bendahara Umum Golkar Robert Kardinal.

"Tolong, sampaikan kepada para petinggi partai dan ketua umum agar berkenan Bamus dilakukan Kamis sore," kata Akom menirukan ucapannya kepada Idrus Marham.

Faktor kesehatan menjadi alasan Akom meminta pengunduran rapat Bamus. Sebab, malam ini, ia harus ke luar negeri untuk berobat.

Baca: Dicopot Jadi Ketua DPR, Akom: Siapa Bilang Saya Legowo

"Saya tidak tahu kenapa kebijakan simpang-siur. Biar publik yang menilainya. Saya tidak suka intrik," kata Akom.

Akom dilantik menjadi Ketua DPR pada Desember lalu. Ia menggantikan Setya yang mengundurkan diri setelah namanya terseret dalam kasus “papa minta saham”.

AHMAD FAIZ

Baca juga:
Diplomasi Meja Makan, Presiden Joko Widodo Jamu Muhaimin
Bukan Unjuk Rasa, Presiden Sebut Demo 212 Aksi Doa Bersama




Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

8 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

10 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

13 jam lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

5 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya