Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dipersilahkan duduk oleh Ketua Panita Munaslub, Nurdin Halid saat kampanye calon ketua umum jelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 13 Mei 2016. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Nusa Dua - Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar telah memutuskan keluar dari koalisi Merah Putih. Sekretaris Sidang Komisi yang membahas sikap politik, Siti Aisyah, menyatakan telah ada kesepakatan pembatalan keputusan Musyawarah Nasional Golkar 2014 mengenai posisi partai beringin di koalisi non-pemerintah.
“Dicabut,” kata Siti Aisyah saat memimpin sidang di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin malam, 16 Mei 2016.
Sidang komisi mengenai sikap politik juga menyepakati dukungan untuk mengupayakan pemberian gelar pahlawan kepada presiden kedua, Soeharto.
Sorotan lain dari sidang komisi adalah sanksi dan pemberhentian sejumlah politikus Partai Golkar. Komisi sepakat mencabut sanksi pemberhentian politikus Golkar, seperti Agus Gumiwang dan Nusron Wahid.
Sidang ini sekaligus mendomisionerkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Ia ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar yang memiliki kewenangan menetapkan nama calon presiden, calon wakil presiden, maupun pemimpin lembaga negara.
Bamsoet Apresiasi Peluncuran Buku 'Kepedihan Berubah Senayan' Karya Darul Siska
11 hari lalu
Bamsoet Apresiasi Peluncuran Buku 'Kepedihan Berubah Senayan' Karya Darul Siska
Menurut Bamsoet, buku ini menekankan pada pentingnya konsistensi dan ketekunan dalam berpolitik, serta komitmen pada tujuan mulia dalam melayani rakyat dan negara.
Jokowi hadir di Munas XI Partai Golkar, yang sempat digoda oleh Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029 Bahlil Lahadalia untuk menjadi bagian dari Partai Golkar.