Menteri Luhut Pertanyakan Bukti Kuburan Massal Korban 1965

Reporter

Editor

Abdul Manan

Rabu, 20 April 2016 13:38 WIB

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan membuka acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, 18 April 2016. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia telah mengumumkan bukti-bukti pelanggaran HAM berat peristiwa itu pada 2012. Kajian akademik pun telah dilakukan berbagai kalangan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Depok - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menantang pihak yang bisa membuktikan kuburan massal peristiwa 1965, yang selama ini digembar-gemborkan. Musababnya, selama ini, ada yang menyatakan keberadaan kuburan massal korban pembantaian 1965, tapi tidak bisa dibuktikan.

"Ketika saya tanya di mana dan ingin didatangi, orangnya tidak bisa menunjukkan keberadaan kuburan massal yang disebutkannya," ucap Luhut saat memberi kuliah umum di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Rabu, 20 April 2016.

Menurut Luhut, hingga saat ini, tidak ada satu pihak pun yang bisa membuktikan keberadaan kuburan massal akibat pembantaian 1965. Ada yang mengatakan pembantaian terhadap anggota Partai Komunis Indonesia sampai puluhan ribu. Bahkan ada kuburan massalnya hingga 10-20 ribu orang. "Pas menghadap ke saya dan saya siap pergi ke sana, tidak bisa dibuktikan," ujarnya.

Luhut menambahkan, dalam acara simposium bertajuk "Membedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan" di Hotel Aryaduta, juga belum ada yang bisa membuktikan berapa jumlah korban yang tewas pada peristiwa itu. "Jangan ada dusta di antara kita. Kalau ada salah negara ini, jangan mau dibawa ke luar, selesaikan di dalam negeri," tutur Luhut.

Kalau ada kebenaran data soal jumlah korban dan kuburan massal, kata Luhut, silakan menemuinya. "Ngomong saja bebas. Menkopolhukam tanggung jawab. Kalau mau diadili (pelakunya), monggo. Tapi jangan asal ngomong," ucapnya.

Model penyelesaian kasus 1965 ini, ujar Luhut, sedang dicari pemerintah bersama sejumlah lembaga. Beberapa usulan yang sudah muncul adalah melalui rekonsiliasi, rehabilitasi, dan pemulihan nama baik. "Tiga cara itu kami pertimbangkan," tuturnya.

IMAM HAMDI






Kuburan Massal, Serem Ini Pengakuan Pengubur oleh tempovideochannel

Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya