Eks Anggota Gafatar Trauma Dituding Makar dan Sesat

Reporter

Kamis, 28 Januari 2016 04:44 WIB

Seorang anak mengamati suasana penampungan eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari jendela di Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, 24 Januari 2016. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Mojokerto - Tudingan bahwa ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) makar karena dituduh akan mendirikan negara telah menimbulkan trauma psikologis bagi para anggotanya. Selain itu, tudingan bahwa aliran agama yang mereka jalankan sesat juga menjadi stigma buruk.




“Mereka pindah ke Kalimantan secara mandiri dan tanpa paksaan. Tapi hidup mereka porak-poranda sejak MUI dan pemerintah menuduh mereka sesat tanpa putusan pengadilan,” kata Kordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jawa Timur, Aan Anshori, Rabu, 27 Januari 2016. (Baca juga: Risma Jamin Eks Anggota Gafatar Nyaman Kembali ke Kampung )

Ia juga menyesalkan aksi pembakaran yang terjadi di pemukiman anggota Gafatar di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. “Mereka kehilangan harta benda karena dibakar massa dan pelaku pembakaran juga tidak dihukum,” katanya.

Soal tudingan Gafatar makar, sebagaimana pernyataan Kapolri, menurut Aan, tudingan itu sepihak. “Supaya tidak ada fitnah, baiknya dibeber saja buktinya, biar publik yang menilai,” ujar kader muda Nahdlatul Ulama (NU), yang juga Kordinator Gusdurian Jawa Timur ini.

Bekas Ketua Umum DPP, Gafatar Mahful Muis Tumanurung, saat rilis di Jakarta, Selasa, 26 Januari 2016, membantah ormasnya punya agenda terselubung mendirikan negara. Bahkan Mahful siap diperiksa Mabes Polri. (Baca: Soal Fatwa Sesat, Mantan Ketua Umum Gafatar: Kami Tak Percaya MUI)

Trauma psikologis tampak dirasakan sejumlah eks anggota Gafatar asal Kabupaten Mojokerto yang sudah kembali ke Mojokerto. Contohnya Anton dan Sri Wanti, pasangan suami-istri asal Desa Jatikulon, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto. “Karena ada trauma psikologis, keduanya memilih tinggal bersama saudara mereka di Sidoarjo,” kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto Susi Sri Utami. (Baca juga: Ahok: Gafatar Bukan Teroris, Mereka Cinta Damai)

Bersama bayinya yang masih 1,5 tahun, keduanya dijemput dari tempat penampungan di UPT Panti Werdha “Mojopahit” Mojokerto dan diantar pulang ke Mojoanyar didampingi kepala desa dan camat setempat. “Dibawa ke kantor kecamatan dulu untuk mengurus administrasi. Setelah itu, mereka ke Sidoarjo,” kata Susi.

Sebelum pindah ke Kalimantan, Anton bekerja di Sidoarjo. “Di Sidoarjo ada saudara dan teman-teman kerjanya dulu yang siap menampung,” kata Susi. Anton enggan diwawancarai wartawan.

Di Mojokerto, sudah 33 orang eks anggota Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan Barat dalam dua tahap. Tahap pertama dipulangkan 23 orang dan tahap kedua sepuluh orang. Mereka berasal dari sejumlah kecamatan, antara lain Kecamatan Puri, Sooko, Mojoanyar, Mojosari, Pacet, dan Ngoro.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga membantu pengurusan dan membuatkan data kependudukan serta dokumen penting eks anggota Gafatar yang hilang atau terbakar di Kalimantan, seperti kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), ijazah, dan buku nikah. (Baca juga: Wahid Institute Minta MUI Buat Fatwa Melindungi Eks Anggota Gafatar)





ISHOMUDDIN

Berita terkait

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

20 Juni 2023

Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan menggelar pesta rakyat di Alun-alun Kota Mojokerto setelah dilaksanakan Upacara Hari Jadi ke-105 pada 20 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Limbah B3, Polres Mojokerto Periksa Manajemen PT Tenang Jaya

26 Desember 2019

Limbah B3, Polres Mojokerto Periksa Manajemen PT Tenang Jaya

Kepolisian Resor Mojokerto memeriksa sedikitnya 12 orang. Di antaranya 3 sopir truk Tenang Jaya, 4 pegawai PT Tenang Jaya, untuk kasus limbah B3 ini.

Baca Selengkapnya

Bermain dengan Kelinci di Kaki Gunung Arjuna

9 Agustus 2019

Bermain dengan Kelinci di Kaki Gunung Arjuna

Wisata Taman Kelinci Padusan jadi destinasi wisata keluarga bagi masyarakat Mojokerto. Taman wisata edukasi ini hasil kerja Gapoktan Petik Strawberry.

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat 2 Hari, Tujuh Desa di Mojokerto Terendam Banjir

29 April 2019

Hujan Lebat 2 Hari, Tujuh Desa di Mojokerto Terendam Banjir

Huja lebat selama dua hari membuat sejumlah desa di Kabupaten Mojokerto terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.

Baca Selengkapnya

Empat Penambang Pasir di Mojokerto Tewas Tertimpa Longsoran Bukit

14 September 2017

Empat Penambang Pasir di Mojokerto Tewas Tertimpa Longsoran Bukit

Babinkamtibmas sudah sering mengecek lokasi penggalian karena diduga masih sering digali meski izin penggaliannya sudah habis.

Baca Selengkapnya

KPK Menangkap Anggota DPRD di Mojokerto  

17 Juni 2017

KPK Menangkap Anggota DPRD di Mojokerto  

Dalam operasi tersebut, tim KPK menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Mojokerto, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya