Ini Alasan Ahok Kagumi Sosok Gus Dur  

Reporter

Minggu, 24 Januari 2016 14:30 WIB

Shinta Nuriyah Wahid (kanan), menyerahkan Gus Dur Award kepada Gubernur Basuki Tjahja Purnama (kedua kiri) dan Totok Mendut (kiri) dalam acara peresmian rumah pergerakan Griya Gus Dur di Jakarta, 24 Januari 2016. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas kiprah dan kontribusi yang sejalan dengan pemikiran dan keteladanan Gus Dur. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan alasannya mengagumi sosok KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. "Karena dia mengerti betul kalau tiada Tuhan selain Allah. Yang kita tuhankan Allah, bukan agama, bukan kitab," ujarnya saat ditemui di Griya Gus Dur, Menteng, Ahad, 24 Januari 2016.

Ahok mengagumi sosok Gus Dur yang selalu mengingatkan untuk menjaga rasa toleransi antarumat beragama dengan menjunjung sikap pluralisme. "Banyak orang hari ini beragama tapi tidak mengerti tentang bertuhan," ucapnya.

Baca: Rizal Ramli: Gus Dur Ajarkan Saya Berpikir Tidak Rasional
Baca: Di Haul Gus Dur, Gus Solah Ungkit Konflik Muktamar NU

Dia meyakini, jika semua umat beragama sudah bisa memaknai konsep beragama dan bertuhan dengan benar, kerukunan sesama bisa terjaga. "Kalau kita bertuhan, enggak mungkin kita ribut," tuturnya.

Ahok bercerita tentang kesannya setelah mengunjungi rumah pergerakan Griya Gus Dur hari ini. "Adanya Griya dan kita ngumpul seperti ini membangkitkan nilai-nilai pluralisme."

Konsep pluralisme yang masuk dalam salah satu dasar negara Indonesia harus dijunjung tinggi. "Kita kan sekarang dikotak-kotakkan sekelompok orang," katanya.

Baca: Natal, Ahok Minta Umat Kristen dan Islam Teladani Gus Dur

Itulah sebabnya dia menyambut baik hadirnya Griya Gus Dur di tengah situasi sekarang, saat rasa saling menghargai, khususnya antarumat beragama, harus terus ditingkatkan.

Dalam peresmian rumah pergerakan Griya Gus Dur hari ini, juga dilaksanakan peluncuran Gusdur.net dan Lumbung Amal Gusdurian. Pada kesempatan itu, Griya Gus Dur juga memberikan sejumlah penghargaan kepada beberapa tokoh masyarakat.

Ahok meraih penghargaan Gus Dur Awards 2016 untuk kategori tokoh politik dan pemerintahan. Ahok dinilai pantas mendapatkan penghargaan tersebut karena sikapnya yang pemberani dan tegas. Sikap tersebut selaras dengan salah satu nilai utama Presiden Indonesia keempat tersebut, yaitu sikap ksatria.

Griya Gus Dur akan menjadi tempat berkumpul bagi generasi pelanjut perjuangan Gus Dur, seperti The Wahid Institute atau Wahid Foundation, Yayasan Bani KH Abdurrahman Wahid, Yayasan Teman Bangkit, dan Positive Movement.

Sejumlah tokoh penting tampak menghadiri acara ini. Di antaranya ulama sekaligus budayawan, KH Ahmad Mustofa Bisri; Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin; tokoh lintasiman, Frans Magnis-Suseno; budayawan Jaya Suprana; dan mantan Sekretaris Negara era Gus Dur, Bondan Gunawan.

GHOIDA RAHMAH





Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

2 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

26 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

35 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

51 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

8 November 2023

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Baca Selengkapnya

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

6 Oktober 2023

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.

Baca Selengkapnya