Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo di Palmerah Jakarta Selatan. TEMPO/Ngarto Februana
TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur, Sabtu, 9 Mei 2015. Padahal nama Tri Rismaharini tercantum dalam daftar hadir uji kelayakan dan kepatutan kandidat kepala daerah dan wakil kepala daerah di Jawa Timur. Wakil Wali Kota Wisnu Sakti Buana juga terdapat dalam daftar itu.
Bedanya, Wisnu, yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Surabaya, mengikuti uji kelayakan dan kepatutan ini. Puluhan calon kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan juga menghadiri tes tersebut.
“Total yang sudah ikut tes 90 orang,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi kepada wartawan di sela-sela acara uji kelayakan di kantor DPD PDIP Jawa Timur.
Uji kelayakan ini merupakan tindak lanjut partai banteng setelah calon wali kota atau bupati mendaftarkan diri sebagai kandidat yang akan direkomendasikan oleh Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan. “Termasuk berkas pendaftaran dari Risma dan Wisnu,” kata Kusnadi.
Wisnu awalnya mengatakan belum melakukan penjaringan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya. Sebab, baru besok pihaknya menggelar rapat kerja. Dalam rapat kerja itu DPC PDIP Surabaya akan menyerahkan hasil penjaringan mereka. “Jadi hasil penjaringannya baru ada besok,” kata Wisnu.
Wisnu juga awalnya membantah kabar bahwa dia telah mendaftarkan diri untuk maju sebagai calon wali kota atau wakil wali kota. Wisnu mengaku tidak tahu bahwa namanya sudah tercantum sebagai kandidat wali kota atau wakil wali kota. “Saya tidak tahu. Saya datang ke sini sebagai ketua cabang PDIP,” kata Wisnu.
Akhirnya, Wisnu menandatangani dua daftar hadir yang disediakan oleh panitia, yaitu daftar hadir sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan dan sebagai calon wali kota atau wakil wali kota. Sementara itu, hingga acara resmi berlangsung, bahkan sampai pelaksanaan tes, Risma belum menampakkan batang hidungnya.