TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan melantik Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang juga menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, sebagai Menteri Sosial hari ini.
"Hari ini, Rabu, 11 September 2024, pukul 09.00 WIB, Bapak Presiden akan melantik Bapak Saifullah Yusuf sebagai Menteri Sosial (Mensos) untuk sisa masa jabatan tahun 2019—2024," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam pesan singkat di Jakarta, Rabu pagi, dikutip dari Antara.
Gus Ipul menggantikan Tri Rismaharini, yang sebelumnya mengundurkan diri dari posisi Menteri Sosial untuk mengikuti Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024.
Gus Ipul sebelum ini kerap memberikan pernyataan keras terhadap Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB dan Ck Imin atau Muhaimin Iskandar. Apa saja katanya?
Tanggapi hasil quick count dan real count PKB
Gus Ipul memberikan komentar mengenai kenaikan suara PKB yang terlihat baik dari quick count maupun real count dalam Pemilu 2024. Ia menyatakan bahwa suara seluruh partai politik mengalami peningkatan tahun ini.
"Tidak hanya PKB yg meningkat, partai lain juga meningkat," kata Gus Ipul usai menghadiri serah terima jabatan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono di Gedung Grahadi Surabaya, Senin, 19 Februari 2024.
Menurut Gus Ipul, meningkatnya suara parpol bukan semata-mata berkat kinerja Ketua Umum parpol tersebut. Dia juga membantah bahwa suara PKB ditunggangi oleh Nahdlatul Ulama (NU). "Jadi bukan semata-mata karena ketua umum," ujar Gus Ipul.
"Loh yang kerja di bawah itu kan kiai NU, sedangkan kiai-kiai NU dan kami (PBNU) tidak pernah memusuhi PKB," sambung Gus Ipul.
Sebut PKB salah ambil jalan
Calon presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menanggapi pernyataan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang menyebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) salah arah dalam Pemilu 2024.
Muhaimin mengimbau para pendukungnya untuk terus bekerja keras dalam menjaga suara rakyat. Ketua Umum PKB itu juga menyebut Saifullah Yusuf sebagai seorang makelar yang mengklaim mewakili NU.
Sebelumnya, Gus Ipul meminta agar PKB kembali ke jalan yang dia sebut benar sesuai dengan arahan NU. “Kembalilah ke jalan yang benar yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis seperti dikutip Antara pada Ahad, 18 Februari 2024.
Imbau PKB tak banyak bermanuver melihat hasil pilpres
Gu Ipul meminta PKB untuk tak banyak bermanuver, karena menurutnya akan sia-sia. "KPU sudah mengumumkan pemenangnya (pilpres), ya sudah akui aja itu dan berikan ucapan selamat," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul ini kepada media di Jakarta seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 31 Maret 2024.
Gus Ipul juga mengingatkan bahwa keberadaan PKB sangat bergantung pada jasa ulama NU. Dia menjelaskan bahwa jika suara PKB meningkat, itu bukan hanya hasil kerja pengurusnya, tetapi juga usaha dari para ustad dan kiai di desa-desa yang turut berjuang agar PKB tetap eksis.
"Jangan sampai diklaim apa yang ada saat ini itu hanya kerja ketua umumnya saja, tapi adalah hasil kerja kolektif pengurus NU daerah," ujar mantan wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
SUKMA KANTHI NURANI | HANAA SEPTIANA | SULTAN ABDURRAHMAN
Pilihan Editor: Profil Abdul Halim Iskandar, Abang Cak Imin yang Rumah Dinasnya Digeledah KPK