TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo berencana melakukan kocok ulang atau reshuffle kabinet pada sisa akhir jabatannya. Rencana itu diungkapkan kepala negara usai Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung mundur untuk mengikuti Pilkada.
Menurut Direkrut Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, rencana reshuffle kabinet itu tidak lagi efektif. Sebab, katanya, periode kepemimpinan Jokowi tinggal menyisakan beberapa pekan. "Sisa waktu kurang lebih dua bulan ini, ya, siapapun menteri penggantinya pasti tidak akan efektif," katanya, Sabtu, 7 September 2024.
Menurut dia, apabila rencana reshuffle ini benar dilakukan, maka menteri pengganti praktis hanya sebatas mengisi kekosongan di tubuh kabinet Indonesia Maju. Sebab, ujarnya, dengan waktu kerja yang terbatas itu dua menteri pengganti tidak bisa memberikan kinerja yang signifikan.
Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa rencana Jokowi mengocok ulang kabinetnya usai dua menteri dari PDIP mundur ini tidak berkaitan dengan faktor kinerja ataupun faktor politik.
Dia menilai, rencana reshuffle itu murni karena Risma dan Pramono maju di Pilkada 2024. "Sehingga ada kekosongan, yang ini tidak ada pilihan lagi bagi Jokowi untuk segera mengganti dua menterinya," ucap Adi.
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, ada kemungkinan rencana Jokowi melakukan reshuffle kabinetnya lagi untuk mengamankan sesuatu di kementerian tersebut. Namun, ia mengatakan bahwa Jokowi memiliki hak prerogatif untuk mengganti menteri di kabinetnya.
Dia menyebut, dua menteri pengganti itu bisa berasal dari orang Jokowi, ataupun orang Prabowo sebagai presiden terpilih. Menurut dia, jika menteri pengganti yang ditunjuk berasal dari kubu Prabowo, maka hal itu untuk mengakomodasi transisi pemerintahan.
"Tergantung Jokowi saja. Bisa satu (dari) Jokowi, bisa satu (dari) Prabowo," ucapnya, Sabtu, 7 September 2024.
Adapun Jokowi telah menerima surat pengajuan pengunduran diri dua menterinya itu. Namun, Jokowi baru menandatangani surat pengunduran diri Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Jokowi membuka peluang untuk melakukan reshuffle kabinet lagi menjelang akhir periode. "Ya, bisa," kata Jokowi ketika ditanya apakah akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Tri Rismaharini menyatakan pengunduran diri sebagai Menteri Sosial agar fokus mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga sama, dia menyatakan mundur untuk maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jakarta. Keduanya merupakan politikus asal PDIP.
Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Dua Warga Tangerang Selatan Terinfeksi Cacar Monyet