Tersangka Korupsi UGM Didesak Mundur

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 18 Juni 2014 16:16 WIB

Perumahan Citra Elegance Jogja di Plumbon, kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul Yogyakarta, Jumat (11/4). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Sleman - Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada merasa gerah karena ada empat dosen aktif yang menjadi tersangka korupsi. Diduga, pola-pola yang sama dengan Yayasan Fapertagama dilakukan di fakultas lain. Aset lahan milik UGM dijadikan aset yayasan maupun perorangan.

Pukat menyarankan Profesor Dr Ir Susamto, MSc yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada mundur dari jabatannya karena berstatus tersangka. Begitu pula Dr Triyanto, MSi yang kini menjabat Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia. Mereka sebaiknya mundur lantaran dosen adalah profesi terhormat yang seharusnya bisa menjadi contoh.

"Secara etika, sebaiknya mereka punya kesadaran untuk berhenti sementara. Memang, secara hukum tidak harus langsung mundur karena belum menjadi terdakwa, tetapi secara moral sebaiknya mundur," kata Hifdzil Alim, peneliti dari Pukat, Rabu, 18 Juni 2014. (Baca: Jual Aset UGM, Tersangka Menjabat Ketua Majelis Guru Besar)

Pengungkapan dugaan tindak pidana korupsi di Fakultas Pertanian ini menjadi pintu masuk pengusutan pola serupa di 17 fakultas lain.

<!--more-->

Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan empat tersangka kasus penjualan lahan. Selain Susamto dan Triyanto, dua tersangka lain adalah mantan pengurus Yayasan Fapertagama, yaitu Ken Suratiyah, dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, dan Toekidjo, dosen di Jurusan Budidaya Pertanian.

Pukat mendesak para petinggi segera mencermati dan menelisik ulang aset-aset UGM yang kemungkinan besar menyusut karena berpindah tangan, baik ke yayasan yang anggotanya para dosen maupun ke perorangan. "Kami sangat mendukung langkah Kejaksaan Tinggi menuntaskan kasus ini," tutur Hifdzil.

UGM juga harus meningkatkan kerja sama dengan Kejaksaan untuk penuntasan kasus penjualan aset berupa lahan 4.000 meter persegi di Plumbon, Banguntapan, Bantul. "Universitas juga harus melakukan pencatatan dan pemeriksaan semua aset sebagai bentuk pencegahan tindak pidana korupsi," katanya. (Baca: Jaksa Segera Umumkan Tersangka Kasus Lahan UGM)

Pukat meminta masyarakat melaporkan dugaan korupsi yang melibatkan internal dan civitas academica UGM kepada penegak hukum. Banyak informasi menyebutkan lahan yang dulunya milik UGM kini berpindah tangan. "Yayasan sebagai modus penggelapan aset Universitas Gadjah Mada," ujar Hifdzil.

Bahkan dikabarkan sejumlah lahan milik UGM di beberapa fakultas sudah berubah fungsi dan berpindah tangan, seperti di Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Pukat, kata dia, sebagai "anak kandung" UGM tidak rela jika "ibunya" terlibat dalam kasus-kasus korupsi. "Tidak rela kalau "ibu kami" masuk neraka. Kami mau menjauhkan dari api neraka," tutur Hifdzil.

Adapun Direktur Eksekutif Pukat Hasrul Halili mengatakan adanya pengungkapan kasus tindak pidana korupsi di UGM menjadi titik awal untuk bersih-bersih kampus ini. "Kami akan bersih-bersih rumah sendiri," katanya.

MUH SYAIFULLAH



Terpopuler:
Elektabilitas Jokowi Turun di DKI, Ini Kata Ahok
Suciwati: Penjahat Tak Bisa Jadi Pahlawan
Komnas HAM Akan Jemput Paksa Kivlan Zen, TNI Cuek
JK: Istana Harus Pecat Pengelola Tabloid Obor
Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar








Berita terkait

Dilaporkan ke KPK, Anies Baswedan: Harap Sabar, Ini Ujian

10 Maret 2017

Dilaporkan ke KPK, Anies Baswedan: Harap Sabar, Ini Ujian

Anies Baswedan mengaku tidak tahu dirinya dilaporkan ke KPK terkait kasus apa.

Baca Selengkapnya

Dana Frankfurt Book Fair, Anies Baswedan Dilaporkan ke KPK  

10 Maret 2017

Dana Frankfurt Book Fair, Anies Baswedan Dilaporkan ke KPK  

Anies Baswedan dilaporkan Government Against Corruption dan Discrimination ke KPK atas dugaan penyelewengan dana Frankfurt Book Fair 2015.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad: Di Dunia Pendidikan Rentan Terjadi Korupsi

8 Februari 2017

Abraham Samad: Di Dunia Pendidikan Rentan Terjadi Korupsi

Mantan Ketua KPK Abraham Samad menilai di sektor pendidikan rentan terjadi penyimpangan kasus korupsi, karena anggarannya cukup besar.

Baca Selengkapnya

Korupsi Kadisdik Tapanuli Utara, Mendikbud Siapkan Sanksi  

23 Desember 2016

Korupsi Kadisdik Tapanuli Utara, Mendikbud Siapkan Sanksi  

Komisi Pemberantasan Korupsi bersama kepolisian menggelar operasi tangkap tangan di rumah Jamel Panjaitan.

Baca Selengkapnya

Dana Bantuan Siswa Miskin di Garut Diduga Jadi Bancakan

7 Desember 2015

Dana Bantuan Siswa Miskin di Garut Diduga Jadi Bancakan

Oleh sekolah, dana tak pernah diberikan kepada siswa miskin.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi Bus Listrik, Menteri Nasir Akan Pecat Pejabat  

7 Maret 2015

Kasus Korupsi Bus Listrik, Menteri Nasir Akan Pecat Pejabat  

Menteri Nasir mengatakan akan memecat pejabat di Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek dalam kasus korupsi pengadaan bus listrik.

Baca Selengkapnya

Bertambah Lahan Milik UGM yang Tersangkut Korupsi

26 September 2014

Bertambah Lahan Milik UGM yang Tersangkut Korupsi

Lahan itu digunakan untuk laboratorium pertanian dan dikuasai oleh yayasan yang secara institusi di luar Universitas Gadjah Mada.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi Penjualan Aset, KPK Minta UGM Kooperatif

18 Juni 2014

Kasus Korupsi Penjualan Aset, KPK Minta UGM Kooperatif

Empat tersangka yang merupakan dosen UGM didesak mundur dari jabatan mereka.

Baca Selengkapnya

Alasan Dahlan Nonaktifkan Dirut Sucofindo  

11 Februari 2014

Alasan Dahlan Nonaktifkan Dirut Sucofindo  

Dahlan Iskan khawatir nanti Fahmi Sadiq dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan.

Baca Selengkapnya

Empat Tersangka Korupsi Kemendikbud Ditahan

17 Desember 2013

Empat Tersangka Korupsi Kemendikbud Ditahan

Terjadi kelebihan nilai pekerjaan Rp 5,6 miliar yang harus disetor ke kas negara dari PT Surveyor. Kelebihan itu adanya perbedaan angka dalam kontrak.

Baca Selengkapnya