TEMPO Interaktif, Jakarta: Mohammad Mahfud MD mengundurkan diri sebagai Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR. Mahfud menyatakan alasan pengunduran dirinya dikarenakan tidak cocok dengan politik praktis. ?Saya itu orangnya terus terang dan lugas, sementara politik itu harus banyak berkelit dan macam-macamlah," kata Mahfud, yang kini menjadi Wakil Ketua PKB, lewat sambungan telepon, Selasa(19/10). Sebagai akademisi, lanjut Mahfud, apa yang logis menurut dirinya menjadi lucu ketika dibawa ke dalam dunia politik. Sebelum secara resmi mengundurkan diri, Mahfud telah mengutarakan keinginannya pada Sekjen PKB Muhaimin Iskandar. ?Pak, saya mau berhenti dari ketua fraksi,"ujar Mahfud pada Muhaimin, 11 Oktober lalu. Mahfud telah mengirim surat pengunduran dirinya Selasa(19/10) siang.Selain kepada Muhaimin, Mahfud juga menyampaikan rencananya pada Abdurahman Wahid. Tadi malam, Mahfud bertemu Gus Dur di Ciganjur untuk meminta izin mundur dari Ketua Fraksi PKB. "Gus Dur hanya tertawa," ujar Mahfud. "Kamu itu ndak potongan masuk parlemen, jadi kamu main di DPR tidak cocok. Di sana orang bersiasat sedang kamu lurus-lurus saja,? ujar Mahfud menirukan komentar Gus Dur tadi malam. Menurut penuturan Mahfud, Gus Dur sudah memproyeksikannya diplot menjadi hakim agung. Namun, menurut Mahfud, sampai saat ini dirinya masih menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB di DPR sampai ada keputusan dari pimpinan pusat PKB. Mahfud mengharapkan dalam waktu dekat keputusan pengunduran dirinya sudah diputuskan dalam rapat DPP PKB. "Saya berharap dalam dua, tiga hari DPP sudah menunjuk pengganti, paling lambat Jumat depan," katanya.Mahfud menolak langkahnya itu terkait dengan penyusunan kabinet Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya, warga PKB mengusulkan lima nama untuk dipilih SBY menjadi menteri dalam kabinetnya. Salah satunya adalah Moh Mahfud. Namun sampai saat ini, Mahfud mengaku belum dipanggil ke Cikeas.Sutarto?Tempo
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
7 hari lalu
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.