TEMPO.CO, Yogyaakarta- Puluhan organisasi non-pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta menolak penghargaan World Statesman Award di New York, Amerika Serikat yang diberikan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, 31 Mei 2013 lalu.
Penghargaan dinilai tidak pantas karena SBY tidak mampu menyelesaikan kasus intoleransi beragama. Beberapa organisasi non-pemerintah yang menolak penghargaan yaitu Indonesian Court Monitoring, Perkumpulan Rumpun, Solidaritas Perempuan Yogyakarta, Pusat Studi Islam UII, Yayasan LkiS, Jaringan Perempuan Yogyakarta, AJI Damai, Institut Hak Asasi Perempuan.
Koordinator Jaringan Perempuan Yogyakarta, Ika Ayu, mengatakan SBY mengabaikan demokrasi dan Hak Asasi Manusia karena Negara gagal menyelesaikan kasus kekerasan. Dia mencontohkan di DIY berupa penyerangan sejumlah anggota organisasi masyarakat terhadap peserta diskusi buku feminis asal Kanada, Irshad Manji di Lembaga Kajian Islam dan Sosial, 9 Mei 2012. Polda DIY gagal menyelesaikan kasus pembubaran paksa diskusi buku karya Irshad Manji di LKiS karena tidak ada kejelasan hukum. Selain itu, di Yogyakarta juga terjadi pembubaran pengajian di SMK PIRI I. “Negara absen menjalankan kewajibannya melindungi warga dari berbagai aksi kekerasan,” kata Ika, Senin 3 Juni 2013.
Menurut dia, SBY memiliki beberapa catatan yang layak dikritisi. Kasus kekerasan yang menimpa jamaah Ahmadiyah menimbulkan korban jiwa. Mereka harus mengungsi karena diusir dari kampong halamannya di Mataram. Kekerasan juga menimpa jemaat HKBP Filadelfia, GKI Yasmin. Kasus lain, menurutnya berupa penyerangan terhadap sebuah gereja dan fasilitas umum dengan isu penodaan agama di Temanggung. Pengusiran umat Syiah di Sampang Madura juga menggambarkan intoleransi umat beragama. Pemerintah tidak serius menanganinya.
SBY, kata dia, tidak bersikap tegas terhadap kasus kekerasan berbasis agama di Indonesia. Kebijakan yang dikeluarkan malah berpotensi melanggar hak kebebasan beragama dan mengkriminalisasikan korban. Bahkan, melalui Menteri Agama Suryadharma Ali, SBY pernah mengeluarkan kebijakan untuk meredam aktivitas kelompok minoritas. SBY tidak mengupayakan warga Ahmadiyah di Mataram bisa kembali ke kampung halaman mereka setelah terusir dari kampungnya. “SBY tidak menegur Gubernur NTB, DR TGB H. Moh Zainul karena gagal melindungi warganya,” katanya.
SHINTA MAHARANI
Topik Terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Tito Kei Tewas, John Kei Sedih tapi Tak Menangis
Pendukung John Kei Sempat 'Serbu' Rutan Salemba
Wakil Menteri Pendidikan Wiendu Diduga Korupsi
9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan
Begini Perubahan Lalu Lintas di Tanah Abang
Berita terkait
Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara
31 hari lalu
Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.
Baca SelengkapnyaHarta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?
33 hari lalu
Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.
Baca SelengkapnyaIndonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB
47 hari lalu
Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.
Baca SelengkapnyaPendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2
18 Februari 2024
Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.
Baca SelengkapnyaMasa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis
13 Februari 2024
Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.
Baca SelengkapnyaSejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?
11 Januari 2024
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?
Baca SelengkapnyaMengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya
1 Januari 2024
Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November
16 November 2023
Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.
Baca SelengkapnyaCatatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor
5 Oktober 2023
Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.
Baca SelengkapnyaMegawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...
2 Oktober 2023
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.
Baca Selengkapnya