Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

image-gnews
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 1987, Megawati Soekarnoputri memulai karier politiknya dengan terpilih sebagai anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Karier politiknya meroket, dan pada 22 Januari 1993, ia terpilih sebagai Ketua Umum PDI, menggantikan Soerjadi.

PDI merupakan salah satu dari tiga partai politik yang aktif selama masa pemerintahan Presiden Soeharto (1966-1998), bersama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Golongan Karya (Golkar). Meskipun saat itu Golkar enggan disebut sebagai partai politik.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, secara resmi diakui kembali sebagai Ketua Umum PDIP untuk periode 2019-2024. Pengukuhan Megawati berlangsung dengan tertutup di Agung Room, Grand Inna Bali Beach, Denpasar, pada Kamis malam, 8 Agustus 2019.

Pada sidang paripurna yang dihadiri oleh 34 Dewan Pimpinan Daerah dan 514 Dewan Pimpinan Cabang, seluruhnya secara aklamasi menyatakan dukungannya agar Megawati kembali memimpin partai. Pimpinan sidang paripurna, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Kepulauan Riau, Suryo Respationo, menyampaikan, "Dari pandangan umum para anggota dewan, dalam sidang paripurna tadi, kesemuanya sepakat secara bulat memohon kepada Ibu Megawati agar kembali menjabat sebagai ketua umum."

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Pada 1993, Megawati terpilih sebagai Ketua Umum PDI melalui Kongres di Surabaya. PDI, yang telah dibentuk sejak 10 Januari 1973, sering mengalami konflik internal, yang semakin memburuk ketika pemerintahan Orde Baru ikut campur.

Perselisihan di dalam PDI mencapai puncaknya saat Megawati Soekarnoputri diusulkan sebagai Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PDI di Asrama Haji Sukolilo pada 2-6 Desember 1993. Pemerintahan Orde Baru kemudian melarang dukungan terhadap pencalonan Megawati. Meskipun demikian, anggota PDI yang hadir pada saat itu mengabaikan larangan pemerintah dan secara de facto menetapkan Megawati sebagai Ketua Umum DPP PDI periode 1993-1998.

Pada Musyawarah Nasional (Munas) PDI, yang diselenggarakan pada 22-23 Desember 1993 di Jakarta, Megawati resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum DPP PDI secara de jure. Namun, dukungan internal PDI tidak sepenuhnya bulat untuk Megawati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama kepemimpinannya di PDI, Megawati Soekarnoputri menarik perhatian dengan tindakan-tindakan yang mendapat penolakan dari penguasa. Hal ini mengakibatkan penggulingannya dari jabatan Ketua Umum karena kisruh internal pada tahun 1996. Mantan Ketua Umum PDI, Soerjadi, kemudian mengambil alih kepemimpinan PDI pada 27 Juli 1996.

Antara 20 Oktober 1999 dan 23 Juli 2001, Megawati menjabat sebagai Wakil Presiden bersama Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pada 23 Juli 2001, Megawati resmi menjadi Presiden Republik Indonesia, menggantikan Gus Dur yang diberhentikan melalui Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat. 

Dengan demikian, Megawati tidak hanya menjadi perempuan pertama yang memimpin partai politik, tetapi juga perempuan pertama yang menjabat sebagai Presiden RI. Masa jabatannya sebagai presiden  berlangsung hingga 20 Oktober 2004, dengan politisi dari Partai Persatuan Pembangunan, Hamzah Haz, sebagai wakil presiden.

Sejak dideklarasikan pada 14 Februari 1999 di Istora Senayan, Jakarta nama itu yang digunakan hingga saat ini. Sejauh ini PDIP telah melakukan lima kali Kongres. Kongres I PDIP digelar pada 27 Maret-1 April 2000 di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah. Menghasilkan keputusan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum DPP PDIP periode 2000-2005.

Kongres IV PDIP digelar di Bali pada 8-12 April 2015, Megawati kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDIP periode 2015-2020. Lalu Kongres V PDIP di Bali dengan keputusan serupa, Megawati jadi Ketum hingga 2024. Ibunda Puan Maharani itu menjadi ketua umum partai politik dengan jabatan terlama sejauh ini.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA  I  HENDRIK KHOIRUL MUHID  I  BUDIARTI UTAMI PUTRI  I  DEWI NURITA  

Pilihan Editor: Pokok Pidato Megawati di HUT PDIP ke-51, Partai Besar Bukan karena Presiden

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

55 menit lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dok. Instagram smindrawati
Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.


Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

11 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.


Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

14 jam lalu

Feri Amsari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.


Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

18 jam lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat menghadiri acara Apdesi di Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 19 Maret 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

PDIP masih melakukan penjaringan calon yang akan diusung dalam Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.


Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

18 jam lalu

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, memberikan keterangan pers usai acara halalbihalal dan pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.


Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

19 jam lalu

Ketua Umum Ganjarian Mohamad Guntur Romli saat deklarasi Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023. Mereka menilai Ganjar sebagai sosok penerus Presiden Joko Widodo alias Jokowi. TEMPO/Subekti.
Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.


Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

19 jam lalu

Presiden Jokowi saat ditemui di Pasar Baru Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu siang, 8 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.


Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

20 jam lalu

Mantan capres nomor urut 01 di pilpres 2024 Anies Baswedan usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024


Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

20 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.


Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

20 jam lalu

Presiden Joko Widodo pada Senin, 22 April 2024, meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Gorontalo. Foto Sekretariat Presiden
Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.