Akbar Tandjung Bagi-bagi Uang

Reporter

Editor

Senin, 23 Agustus 2004 09:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung kemarin membagikan sejumlah uang kepada pengurus Golkar tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan di Jawa Timur. Hal ini dilakukan untuk memastikan mesin politik partainya bergerak dan memenangkan duet Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi. "Partai akan memberikan logistik kepada masing-masing pengurus kecamatan Rp 1,5 juta dan pengurus kabupaten atau kota Rp 50 juta," kata Akbar yang disambut tepuk tangan sekitar seribu orang pengurus Golkar se-Jawa Timur di Surabaya kemarin.Para pengurus Golkar menghadiri sosialisasi hasil rapat pimpinan yang memutuskan Beringin mendukung Mega-Hasyim. Hadir juga para calon legislator terpilih dari wilayah itu, yakni 13 orang untuk DPR pusat, 15 orang untuk DPRD Jawa Timur, dan 242 orang untuk DPRD Kabupaten/Kota. Pertemuan itu tindak lanjut keputusan Golkar yang bersama PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Damai Sejahtera pekan lalu mendeklarasikan Koalisi Kebangsaan. Menurut Akbar, dana Rp 1,5 juta untuk pengurus kecamatan dibagi menjadi Rp 500 ribu untuk rapat dan Rp 1 juta untuk operasional. Sementara itu, Rp 50 juta untuk pengurus kabupaten/kota dipecah menjadi Rp 20 juta guna keperluan konsolidasi dan musyawarah serta Rp 30 juta untuk pelaksanaan program.Pemberian dana, kata Akbar, untuk lebih menjalankan mesin politik partai. "Ada yang mengatakan, mesin politik tidak penting. Malah ada yang tidak mempercayai kekuatan partai politik. Karenanya, dengan logistik ini, kami berharap semua bisa bekerja keras dan semaksimal mungkin untuk memenangkan calon yang kita dukung," kata Akbar.Para pengurus Golkar bersemangat menyambut pembagian "gizi" itu. "Kalau mau menang, ya harus ada uangnya," kata Djunis Kalim, Ketua Golkar Kecamatan Bulak, Surabaya, sembari menambahkan, hal serupa tidak terjadi pada pemilihan presiden putaran pertama, 5 Juli lalu.Yusuf Husni, pengurus Golkar Jawa Timur, mengatakan, 80 persen pemilih partainya akan menyokong Mega-Hasyim. Menurut dia, mesin politik Golkar kini benar-benar akan berjalan maksimal, karena semua caleg terpilih akan dikerahkan. Sanksi pemecatan pun akan dilakukan kepada mereka yang tak mendukung. "Mereka yang terbukti membelot akan dipecat," katanya.Di tempat terpisah, Koalisi Kebangsaan untuk Jawa Timur kemarin dideklarasikan. Selain Akbar, hadir Wakil Sekjen PDIP Pramono Anung. Pengurus dari Partai Buruh Sosial Demokrat, Partai Bintang Reformasi, Partai Pelopor, Partai Karya Peduli Bangsa, dan PNI Marhaenisme juga datang. Wakil Sekretaris Golkar Yahya Zaini menyatakan, target awal peserta koalisi adalah merebut 18 kursi Ketua DPRD Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur, serta menyapu bersih kursi pimpinan. Di DPR Pusat, Koalisi akan merebut sembilan kursi ketua komisi yang ada, ketua Panitia Anggaran, ketua Badan Legislasi, dan ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen.Koalisi juga bertekad memenangkan pemilihan kepala daerah, yang mulai 2005 akan dipilih secara langsung. Dukungan untuk pemenangan pemilihan kepala daerah ini akan dilihat menurut potensi kekuatan masing-masing partai peserta koalisi. "Bisa jadi di suatu daerah kami mendukung calon dari Golkar, lalu di daerah lain calon dari PDIP, PPP, atau mungkin PDS," kata Yahya.Di Bandung, Taufiq Kiemas, suami Mega, bersilaturahmi ke rumah Ketua Golkar Jawa Barat Ahmad Nurahman. Tuan rumah mengakui, kunjungan ini bermuatan politis karena Golkar Jawa Barat tidak mematuhi keputusan untuk mendukung Mega. Ia memastikan, sikap Golkar daerahnya tidak berubah setelah kunjungan ini.Sementara itu, pesaing Mega, Susilo Bambang Yudhoyono, mengklaim, beberapa partai yang mendukungnya akan mengeluarkan pernyataan bersama sebelum 20 September. "Tapi bukan seperti deklarasi Koalisi (Kebangsaan). Saya memilih cara berbeda," ujar Yudhoyono seusai jalan santai bersama Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa Abdurrahman Wahid di Jakarta, Ahad pagi. Ia mengaku terus menjalin komunikasi dengan pengurus Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera. Adapun calon wakil presiden Jusuf Kalla tetap optimistis akan mendapat dukungan dari PKS dan PKB. l raharjo/rohman/cahyo/faisal/rinny

Berita terkait

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

2 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

6 hari lalu

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

6 hari lalu

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

6 hari lalu

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.

Baca Selengkapnya

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

7 hari lalu

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

Petinggi PAN menyampaikan doa politik tentang jatah menteri di kabinet dalam Rakornas partainya di Jakarta, yang dihadiri Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

7 hari lalu

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam doanya di Rakornas, turut membahas jatah menteri untuk partainya di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

7 hari lalu

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.

Baca Selengkapnya

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.

Baca Selengkapnya

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

7 hari lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

10 hari lalu

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?

Baca Selengkapnya