Hartati Dikonfrontasi dengan 2 Anak Buahnya  

Reporter

Senin, 17 Desember 2012 10:17 WIB

Presiden Direktur PT Hardaya Inti Plantations Siti Hartati Murdaya, membaca surat dakwaan sebelum menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (28/11). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha yang tersangkut kasus suap penerbitan hak guna usaha perkebunan di Buol, Siti Hartati Murdaya, akan dikonfrontasi dalam sidang dengan dua anak buahnya di PT Hardaya Inti Plantation. Sidang akan berlangsung hari ini, Senin, 17 Desember 2012, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.

Kedua anak buah Hartati adalah mantan direktur PT Hardaya, Totok Lestiyo, dan mantan financial controller perusahaan kelapa sawit tersebut, Arim. Konfrontasi ketiganya diperlukan untuk memperjelas siapa yang memerintahkan pemberian duit suap Rp 1 miliar dan Rp 2 miliar ke Bupati Buol, Amran Batalipu.

Pengacara Hartati, Dodi S. Abdulkadir, menilai konfrontasi akan menjelaskan pemberian duit ke Amran bukan atas perintah kliennya. "Dari keterangan-keterangan terdahulu, faktanya perintah pemberian uang adalah dari Totok, bukan dari Ibu (Hartati)," ujarnya, ketika dikonfirmasi pagi ini.

Menurut Dodi, dalam sidang sejumlah saksi menyebut pemberian kedua ke Amran sebesar Rp 2 miliar adalah perintah Totok. Adapun duit Rp 1 miliar untuk Amran tidak disangkal Dodi bahwa pemberiannya diperintahkan oleh Hartati. Namun, duit itu diklaim bukan merupakan suap. "Itu adalah dana bantuan sosial untuk mengatasi gangguan keamanan di pabrik."

Dalam sidang terungkap bahwa Amran pernah menelepon Arim pada 10 Juni 2012. Saat itu Amran meminta bantuan dana kampanye Rp 3 miliar. Pada 11 Juni 2012 pagi, permintaan itu disampaikan Arim ke Direktur PT Hardaya, Totok Lestiyo.

Permohonan Amran disetujui Totok, dengan catatan bantuan hanya sebesar Rp 1 miliar. Kubu Hartati sebelumnya mengklaim persetujuan itu diberikan Totok sebelum Amran bertemu Hartati di Grand Hyatt Jakarta, 11 Juni 2012 petang. Pertemuan Hartati dan Amran di Grand Hyatt membahas gangguan keamanan di PT Hardaya.

ISMA SAVITRI

Terpopuler:

Merasa Disudutkan, Anas 'Minta Tolong' SBY

Begini Jokowi Sebelum Berjingkrak di Guns N' Roses

Choel Gemar Koleksi Mobil Mewah

'Ruhut Itu Jeruk Makan Jeruk'

Hillary Clinton Gegar Otak

Choel Tak Tahu Andi dan Rizal Kakak Kandungnya

Berita terkait

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

8 hari lalu

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh pernyataan saksi yang menuding dirinya tidak benar.

Baca Selengkapnya

Lukas Enembe akan Jalani Sidang Dakwaan Hari Ini

19 Juni 2023

Lukas Enembe akan Jalani Sidang Dakwaan Hari Ini

Lukas Enembe seharusnya menjalani sidang pertama pada Senin, 12 Juni 2023. Namun ia sakit, lalu meminta hadir langsung di pengadilan.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Alasan Lukas Enembe Ngotot Mau Sidang Offline

12 Juni 2023

Pengacara Ungkap Alasan Lukas Enembe Ngotot Mau Sidang Offline

Pengacara Lukas, Otto Cornelis Kaligis, mengatakan kliennya ingin masyarakat melihat bahwa Lukas Enembe memang betulan sakit.

Baca Selengkapnya

Berkas Tahap II Diserahkan, Lima Tersangka Korupsi Impor Garam Segera Jalani Sidang

2 Maret 2023

Berkas Tahap II Diserahkan, Lima Tersangka Korupsi Impor Garam Segera Jalani Sidang

Lima tersangka kasus korupsi impor garam segera akan menghadapi sidang. Penyerahan berkas tahap 2 telah dilaksanakan.

Baca Selengkapnya

Siapa Pemilik JIEXPO, Tempat PDIP Peringati HUT ke-50?

9 Januari 2023

Siapa Pemilik JIEXPO, Tempat PDIP Peringati HUT ke-50?

Pelaksanaan HUT Ke-50 PDIP awalnya akan digelar di GBK karena dianggap memiliki ikatan dengan partai. Namun dipindahkan ke JIEXPO.

Baca Selengkapnya

Surya Darmadi Kembali Sebut Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Mengada-Ada

18 September 2022

Surya Darmadi Kembali Sebut Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Mengada-Ada

Surya Darmadi menyatakan dirinya seharusnya hanya mendapatkan sanksi administratif, bukan pidana.

Baca Selengkapnya

Komisi Yudisial Diminta Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin

22 April 2022

Komisi Yudisial Diminta Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin

Berharap Majelis Hakim tidak dapat diintervensi oleh pihak-pihak yang beritikad jahat

Baca Selengkapnya

Di Sidang Tipikor, Netanyahu Mengklaim Dirinya Dijebak

24 Mei 2020

Di Sidang Tipikor, Netanyahu Mengklaim Dirinya Dijebak

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berusaha tampil tak bersalah di sidang tindak pidana korupsi. Ia mengklaim polisi korup menjebaknya.

Baca Selengkapnya

Surati Presiden dan DPR, KPK Minta UU Tipikor Direvisi

19 Desember 2019

Surati Presiden dan DPR, KPK Minta UU Tipikor Direvisi

Agus Rahardjo menilai, UU Tipikor sebenarnya lebih penting dibandingkan UU KPK.

Baca Selengkapnya

Data ICW: Tilep Rp 29,41 Triliun, Ribuan Koruptor Divonis Ringan

3 Mei 2018

Data ICW: Tilep Rp 29,41 Triliun, Ribuan Koruptor Divonis Ringan

Hanya 300 dari 1.032 terdakwa pada semester 2 tahun 2017 yang dituntut hukuman di atas 4 tahun.

Baca Selengkapnya