TEMPO.CO , Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berencana menemui Jaksa Agung Basrief Arief untuk menjelaskan temuan Komnas mengenai indikasi pelanggaran HAM berat dalam kasus pembunuhan besar-besaran atas ratusan ribu aktivis dan simpatisan Partai Komunis Indonesia pada 1965-1966 silam.
Pertemuan itu sekaligus untuk menyamakan persepsi soal tindak lanjut dari temuan penyelidikan tersebut.
“Kalau menurut kami, seharusnya Kejaksaan Agung segera membentuk tim penyidik untuk menindaklanjuti temuan penyelidikan Komnas HAM,” kata Komisioner Komnas HAM, Ridha Saleh, Senin 30 Juli 2012.
Pembentukan tim penyidik ini, menurut Ridha, tidak perlu menunggu keputusan politik dari DPR dan Presiden soal pembentukan Pengadilan HAM Adhoc untuk kasus ini. Menurut Ridha, isi Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia sudah jelas. “UU itu dibuat untuk membuka jalan bagi pengungkapan kejahatan HAM berat di masa lalu. Dari hasil penyelidikan kami, peristiwa yang terjadi pada tahun 1965-1966 adalah kejahatan HAM yang berat," ujar Ridha.
Ridha justru mempertanyakan mengapa pagi-pagi pimpinan Kejaksaan Agung sudah angkat tangan, tak mau menangani perkara ini. “Keluarga korban membutuhkan keadilan dan kebenaran,” katanya. Jika Kejaksaan Agung mempetieskan temuan Komnas HAM, maka kata Ridha, pemerintah sudah menghalangi pemenuhan rasa keadilan publik.
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler:
Disudutkan @cinta8168 di Twitter, Ini Jawaban Ahok
Analis Politik: Isu SARA Jadi Bumerang Foke-Nara
Berapa Harga Emas Olimpiade?
Andi Arief Minta Misbakhun Berkata Jujur
ICW Akan Adukan Hakim Pembebas Misbakhun
Foke Ubah Gaya Kampanye
Misbakhun Ancam Mengadu ke PBB
Teknologi ''Kapal Perang Siluman'' dari Surabaya
Hari Ini, Garuda Lepas Citilink
Terjerat Korupsi, Emir Moeis Dipanggil Megawati
Berita terkait
10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya
10 Desember 2023
Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.
Baca Selengkapnya4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
29 November 2023
Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.
Baca SelengkapnyaSurat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto
20 November 2023
ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.
Baca SelengkapnyaSejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?
30 September 2023
Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?
Baca SelengkapnyaBerikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965
30 September 2023
Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.
Baca SelengkapnyaDokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965
29 September 2023
Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?
Baca SelengkapnyaPasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi
9 Maret 2023
Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.
Baca SelengkapnyaPenumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD
4 Oktober 2022
Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.
Baca SelengkapnyaCerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S
3 Oktober 2022
Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.
Baca SelengkapnyaMenapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S
2 Oktober 2022
David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.
Baca Selengkapnya